CakapCakap – Cakap People! Hong Kong masih mempertahankan gelarnya sebagai kota yang paling banyak dikunjungi wisatawan asing pada tahun 2019. Demikian terungkap dalam Laporan 100 Destinasi Kota Teratas dari perusahaan riset global Euromonitor International.
Hong Kong tetap menempati posisi pertama meski telah berbulan-bulan kerusuhan politik menyebabkan penurunan jumlah turis yang tajam.
https://www.instagram.com/p/B5ul3migCge/?igshid=giwp32vivp7q
“Selama periode Januari hingga Juni 2019, kedatangan (turis ke Hongkong) tumbuh sebesar 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada bulan Juli, kedatangan mulai turun, dengan penurunan yang paling menonjol pada Agustus, ketika kota itu mengalami penurunan 40 persen dibandingkan Agustus 2018,” tulis analis senior Euromonitor, Simon Haven dalam email seperti dikutip Bloomberg, Selasa, 3 Desember 2019.
Haven juga menulis, berdasarkan data terbaru yang tersedia dari Dewan Pariwisata Hongkong, serta perkiraan Euromonitor, total kedatangan masuk turis ke Hongkong diperkirakan akan turun lima hingga 10 persen pada 2019.
Meski begitu, Haven menyebutkan angka kedatangan turis ke Hongkong yang besar pada semester pertama 2019 dapat mengurangi dampak penurunan jumlah turis yang terjadi karena aksi demonstrasi di Hongkong.
https://www.instagram.com/p/B5uwe3rjWYV/?igshid=ep9z77clm16j
Jika aksi demonstrasi masih terus berkecamuk di Hongkong, predikat Kota Paling Populer untuk Destinasi Wisata Global 2019 pada 2019 bisa jadi akan berubah. Pasalnya data yang diluncurkan oleh Euromonitor saat ini adalah data semester awal 2019.
Penelitian Euromonitor mencakup pengambilan data dari pelancong internasional yang atau tinggal lebih lama dari 24 jam dan kurang dari satu tahun di satu negara. Ada lebih dari 400 kota di dunia yang diteliti Euromonitor.
Kedatangan termasuk orang yang bepergian untuk bisnis, liburan dan mengunjungi keluarga atau teman, namun tidak termasuk mereka yang bekerja atau mengemban pendidikan di sana, militer, awak transportasi, penumpang kapal pesiar, dan orang-orang terlantar akibat perang atau bencana alam.