CakapCakap – Cakap People! Ada beberapa tipe laki-laki yang perlu dihindari, meski dia terlihat baik. Kamu mungkin berpikir telah menemukan laki-laki yang sempurna dan baik di awal hubungan dengan pasangan. Tapi tak lama kemudian, sikapnya berubah menjadi ketergantungan, menyebalkan, bahkan mengontrol.
Banyak perempuan jatuh cinta pada laki-laki yang diharapkan bisa sesuai yang ia bayangkan, bukan yang ia lihat saat ini. Banyak pula yang jatuh cinta dari ujung rambut sampai ujung kaki pada laki-laki yang sebenarnya sudah menunjukkan gelagat tak baik, kemudian diberi kesempatan kedua dan ketiga, dan lagi-lagi berujung kekecewaan.
Kamu harus mengenali tanda peringatan jadi ketika kemudian pasangan bersikap melampaui batas, kamu bisa mengendus gelagatnya dan menjauh.
Berikut adalah empat tipe laki-laki yang tak bisa dipercaya, betapa pun baiknya dia, seperti dilansir dari Your Tango.
Terlalu cepat menyatakan cinta
Salah satu yang membuat kamu tertarik padanya adalah begitu cepatnya laki-laki ini menyatakan cinta. Pada minggu-minggu awal berpacaran, ia akan menyebut kamu cinta dalam hidupnya dan ingin menghabiskan waktu bersama selamanya. Waspadalah karena faktanya hubungan yang sehat butuh waktu untuk berkembang.
Suka cemburu dan mengontrol
Di awal hubungan, kamutak melihat tanda ia pecemburu. Seiring waktu, ia mulai posesif, terlalu protektif, bahkan terlalu mengontrol. Padahal semua ini karena ia merasa insecure. Ia akan terus mengecek keberadaan kamu dan dengan siapa.
Modal dengkul
Istilah ini sering diberikan pada orang yang berani mengajak pacaran meski tak punya uang. Di awal mungkin ia terkesan murah hati karena selalu ingin membayar apapun. Kamu pun bahagia karena selalu ditraktir. Lama-lama, keadaan pun berbalik. kamu lah yang menjadi sapi perahnya. Berhati-hatilah, apalagi kalau ia sampai berutang padamu, tak hanya sekedar minta dibayari.
Egois
Tipe laki-laki seperti ini hanya berfokus dan terobsesi pada diri sendiri. Ia selalu mendominasi percakapan dan kebanyakan tentang dirinya dan kamu hanya diberi sedikit kesempatan untuk bicara. Peran kamu hanya untuk menyenangkannya. Ia juga minim empati dan senang mengkritik atau mempermalukan kamu di muka umum.