in ,

Hindari 3 Makanan Ini untuk Kurangi Risiko Terkena Stroke Hingga 80%

Stroke adalah kondisi medis di mana suplai darah ke otak terhambat dan mencegah oksigen mencapai jaringan otak.

CakapCakapCakap People! Penyempitan arteri menghalangi suplai darah ke otak sehingga merampas jaringan oksigen sehingga memicu stroke. Efek ini dipicu oleh pilihan makanan dan kebiasaan merokok – faktor yang meningkatkan simpanan kolesterol dan menghambat suplai darah.

Stroke adalah kondisi medis di mana suplai darah ke otak terhambat dan mencegah oksigen mencapai jaringan otak. Kondisi ini berpotensi mengancam nyawa dan harus didiagnosis melalui gejala awal tepat waktu untuk menurunkan risiko kematian. Faktor-faktor seperti asupan alkohol dan merokok sangat terkait dengan risiko stroke otak; Namun, para ahli percaya bahwa diet sangat penting bagi pasien stroke atau mereka yang berisiko, mengutip Times Now News, Selasa, 19 Oktober 2021.

Ilustrasi.

Diet dan stroke: penelitian menjelaskan

Penyempitan arteri menghalangi suplai darah ke otak sehingga merampas jaringan oksigen sehingga memicu stroke. Efek ini dipicu oleh pilihan makanan dan kebiasaan merokok – faktor yang meningkatkan simpanan kolesterol dan menghambat suplai darah.

Di depan diet, para ahli menyalahkan efek ini pada asupan tinggi makanan yang kaya lemak jenuh, lemak trans dan garam meja (natrium). Makanan dengan kadar tinggi dari ketiganya meningkatkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol jahat dan dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit jantung seperti penyakit arteri koroner, cardiac arrest atau heart attack (serangan jantung).

Menurut sebuah penelitian yang memperoleh data dari European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC), ditemukan bahwa orang yang mengandalkan buah-buahan, sayuran, susu, yogurt, keju, dan makanan berserat tinggi cenderung tidak menderita stroke iskemik. Jenis stroke yang paling umum ditandai dengan pembentukan bekuan darah yang mencegah suplai darah dan oksigen ke otak. Stroke ini juga dikenal sebagai stroke sumbatan.

Untuk setiap tambahan 200 gram buah dan sayuran yang dikonsumsi dalam sehari, risiko stroke iskemik lebih rendah sebesar 13 persen. Dan untuk setiap tambahan 10 gram serat, risikonya semakin menurun hingga 24 persen. Efek ini terkait 1,02 persen lebih sedikit stroke iskemik bagi konsumen buah-buahan dan sayuran; dan 1,86 persen lebih sedikit kasus untuk konsumen serat makanan dalam periode 10 tahun.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di NCBI, pilihan gaya hidup sehat dikaitkan dengan risiko stroke 80 persen lebih rendah. Selain itu, beberapa faktor risiko lain terkena stroke iskemik adalah:

  • Merokok
  • Alkoholisme
  • Kegemukan
  • Hipertensi
  • Diabetes
  • Kadar kolesterol tinggi

Disclaimer: Kiat dan saran yang disebutkan dalam artikel hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak boleh ditafsirkan sebagai saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi kamu sebelum memulai program kebugaran atau membuat perubahan apapun pada diet kamu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bawang Putih Fermentasi Kaya Nutrisi dan Mudah Diserap Tubuh, Begini Cara Buatnya!

Menderita Rambut Rontok? Daftar Makanan Ini Bisa Bantu Mencegahnya