CakapCakap – Gizi yang seimbang menjadi kebutuhan utama bagi tubuh. Selain untuk menyediakan asuapan energi yang memadai bagi aktivitas sehari-hari, juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Cakap People pun tentu harus memperhatikan gizi yang seimbang bagi tubuh. Namun, tidak semua orang dapat memenuhi kebutuhan gizi seimbang tersebut dengan baik. Ada beberapa menu makanan yang memang terbatas ketersediaannya, sehingga terpaksa menggunakan makanan lain.
Nah, bagi kamu yang membutuhkan kandungan protein yang tinggi, mungkin kecoak bisa menjadi pilihan. Ini memang terdengar mengerikan. Namun, siapa sangka jika kecoak bisa menghasilkan susu yang dianggap memiliki protein tinggi. Baru-baru ini, juga diketahui bahwa kecoak pun menghasilkan tepung yang bisa diproduksi dan dikonsumsi sebagai roti, seperti dilansir Nationalgeographic.Grid.id. Produk yang dikembangkan peneliti dari Brasil ini jadi salah satu solusi untuk mengatasi kekurangan pangan dan masalah ketersediaan protein yang mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan manusia.
Bukan tanpa alasan, hewan yang sering dianggap menjijikkan ini sebenarnya kaya protein, mudah ditemukan, dan harganya juga tidak mahal. Bahkan di beberapa negara di Asia Tenggara, serangga seperti belalang sudah termasuk dalam bahan makanan yang rutin dikonsumsi. Meski begitu, perlu diketahui bahwa kecoak yang diolah menjadi tepung untuk roti tersebut bukan kecoak yang sering berkeliaran di rumah, melainkan kecoa udang (Nauphoeta Cinerea) yang berasal dari Afrika utara.
Sementara itu, menurut laman Kompas.com, protein kecoak bahkan lebih tinggi dibanding daging merah. Mereka memiliki 70 persen protein dalam komposisinya, lebih banyak 50 persen dibanding daging merah. Selain itu, serangga ini telah melewati evolusi. “Mereka pastinya punya sesuatu yang benar-benar baik karena dapat melewati evolusi tanpa bantuan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan,” jelas ahli pangan Andressa Jantzen, dari Federal University of Rio Grande (FURG), Brasil.
Bekerja sama dengan sesama insinyur pangan Lauren Menegon, Andressa menghasilkan tepung dari kecoak kering seharga 51 dolar AS atau Rp 750 ribu per kg. Serangga ini pun digiling di laboratorium. Hanya 10 persen tepung kecoak dicampur gandum bisa menghasilkan roti. Cakap People mau coba?