in ,

Herawati Sudoyo: Tak Ada Orang Asli Indonesia, Inilah Penjelasannya!

Bahkan, berdasarkan penelitian DNA, semua orang asli Indonesia mempunyai nenek moyang Afrika.

CakapCakapCakap People! Menyimak atau memperbincangkan tentang asal usul orang Indonesia memang selalu menarik. Benarkah kita adalah murni asli Indonesia ataukah ada hasil DNA yang menyatakan hal yang berbeda?

Menurut Deputi Penelitian Fundamental Eijkman Institute, Herawati Sudoyo, seluruh suku yang ada di Indonesia tidak ada yang murni asli Indonesia. Bahkan, berdasarkan penelitian DNA, semua orang asli Indonesia mempunyai nenek moyang Afrika.

Ilustrasi Bendera Merah Putih sedang berkibar. [Foto: Pixabay]

“Jadi moyang kita itu dulunya semua dari Afrika, lalu dia itu mengembara dan bertemu dengan cuaca, bencana dan sebagainya di situlah DNA berubah,” katanya pada Pameran Asal-usul Orang Indonesia di Museum Nasional pada 15 Oktober 2019, seperti dilansir dari catatan TEMPO, Rabu, 27 November 2019.

Pameran tersebut merupakan hasil kerja sama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud dan media sejarah Historia.id.

Menurut Herawati, apa yang dibicarakan mengenai asal-usul seseorang itu keluarnya dari DNA. 

“DNA itu menceritakan hidup kita, memberikan informasi siapa sih identitas kita ini. Dan DNA tidak berubah sepanjang masa, jadi mau diambil dari bayi, atau diambil sekarang itu sama. Kita tidak bisa berbohong dengan DNA kita,” ujar Herawati.

Herawati menambahkan, DNA sama seperti sidik jari. Sekarang, dengan teknologi tinggi dan struktur DNA yang sudah ditemukan, membuat sidik jari digantikan, tapi DNA tetap disebut sebagai finger printing.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu memberikan contoh bahwa motif yang ada pada bangsa Afrika waktu pergi ke utara atau Eropa akan berubah. Menurutnya, udara dingin menyebabkan manusia Afrika saat itu tidak perlu melanin dan tidak perlu pigmen yang berguna untuk melindungi dari Matahari. 

“Jadi itu manusia berevolusi,” kata Herawati.

Ilustrasi peta Indonesia. [Foto via haruspintar.com]

Tak heran, Herawati mengatakan bahwa moyang masyarakat Indonesia dari zaman dulu berbeda, sebab moyang bermigrasi dan migrasinya macam-macam. Untuk sampai ke kepulauan nusantara pun akan melewati ratusan ribu tahun. 

“Karena ditemukan Homo Sapiens atau kita itu 50 ribu tahun lalu di Kepulauan Nusantara, di Borneo misalnya, kemudian Australia,” katanya.

Sehingga artinya, 100 ribu tahun berjalan mengembara melewati lingkungan yang berbeda ada hutan lebat, orangnya akan mengecil untuk mencegah adanya penguapan.

“Dia bisa lebih kecil, rambut juga mungkin lebih keriting, jadi itu semua-lah yang menyebabkan kita menjadi beragam. Tadinya ya sama.”

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Punya Masalah Mengorok Saat Tidur? Terapkan 4 Tips untuk Mengurangi Kebiasaan Ini

Lewat Aplikasi Viewpoints, Kamu Bisa Ikut Riset dan Dibayar Facebook!