CakapCakap – Musim hujan selalu identik dengan banjir. Terutama kota-kota besar, hujan sebentar saja bisa mengakibatkan terjadinya banjir, atau setidaknya genangan air di jalan raya. Kebanyakan pengendara sepeda motor memang menganggapnya tak masalah, dan begitu saja menerobos ruas jalan yang tergenang air tersebut, meski terkadang tidak diketahui kedalamannya. Namun, bagi para Cakap People pengendara sepeda motor injeksi, kondisi ini ternyata harus jadi perhatian penting.
Menurut Technical Service Division PT Astra Honda Motor, Endro Sutarno, sistem injeksi memang dibuat lebih aman ketimbang karburator, seperti dimuat dalam laman VIVA.co.id. Jadi, kalau hanya melewati banjir tidak ada masalah, karena posisi motor bergerak. Namun, jika masuk banjir, maka akan ada banyak komponen yang harus diperiksa, dan bahkan bukan tidak mungkin barus diganti. “Kalau melewati banjir saja, tak terendam lama, aman. Umpama, terendam banjir dengan ketinggian air sampai saringan udara, harus dicek ke bengkel,” ungkap Endro mengingatkan para pengendara.
Disampaikannya, meski sistem injeksi lebih tertutup rapat ketimbang karburator, air tetap masuk dari saringan udara. Kalau sudah begitu, air akan menjalar ke throttle body dan berlanjut ke intake, dan akhirnya masuk ke ruang bakar. “Sistem injeksi masuk garansi lima tahun. Terendam air, yang riskan rusak pompa bahan bakar, ECU (engine control unit) dan spul (penghasil energi listrik). Kalau sensor-sensor, harus dicek lagi,” katanya. Apalagi, sepeda motor injeksi melibatkan banyak sensor.
Sementara itu, ditambahkan oleh Brahmantio, Manajer Sportisi Motorsport Jakarta, risiko sepeda motor berteknologi tinggi jika melibas banjir memang sangat rentan, seperti dimuat dalam laman Kompas.com. Contoh gampangnya, sensor-sensor yang tersebar pada bagian mesin. Di Yamaha V-ixion misalnya, ada sensor tekanan oli, sensor gir, hingga sensor crank position yang letaknya rata-rata di seputaran mesin. Sensor-sensori inilah yang dialiri listrik dari ECU sepanjang mesin menyala.
”Pada umumnya pabrik sudah mendesain sensor-sensor itu terlindungi dari air. Tapi jika kita kena apesnya, dan sensor itu ternyata bermasalah ketika terendam, sudah pasti terjadi korsleting. Kalau sudah begini, harus didiagnosa ulang, sensor mana yang terjadi masalah dan harus diganti,” jelas pria yang akrab disapa Bram ini. Nah, mulai dari sekarang, hati-hati saat banjir ya, Cakap People!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Tak Perlu Ke Bengkel, Lakukan Ini Jika Sepeda Motor Injeksi Kehabisan BBM! - CakapCakap