Yanita Nurhasanah
CakapCakap – Cakap People, jika sedang menjelajah hutan dan bertemu dengan pohon Dendrocnide excelsa seharusnya berhati-hati atau lebih baik menghindarinya. Pohon yang juga dikenal dengan gympie-gympie ini ternyata memiliki racun yang sangat berbahaya.
Tanaman ini tumbuh subur di hutan Australia dan di Indonesia khususnya di derah Maluku. Sejak dulu, tanaman gympie-gympie dikenal berbahaya hingga banyak ilmuwan yang tertarik untuk menelitinya.
Alhasil, peneliti menemukan racun yang diproduksi gympie-gympie persis dengan yang dimiliki laba-laba dan kalajengking.
“Spesies pohon ini sangat terkenal karena menghasilkan sengatan yang menyakitkan,” kata Irina Vetter, profesor di Institute for Molecular Bioscience, University of Queensland.
Dilansir dari National Geographic, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances, yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Queensland ini mengungkapkan beberapa fakta.
Siapapun yang menyentuh daun pohon tersebut, maka ia akan merasakan sensasi terbakar yang hebat. Efeknya akan lebih dahsyat beberapa jam selanjutnya. Bagian yang tersentuh daun ini akan merasakan sakit yang mirip dengan terjepit pintu mobil.
Parahnya, hal ini berlangsung selama berhari-hari bahkan bisa berminggu-minggu. Para peneliti mengungkapkan, struktur molekul racun yang mereka temukan seperti simpul. Ini memungkinkan racun terjerat bahkan berulang kali menargetkan reseptor rasa sakit pada korban.
Gympie-gympie memiliki daun berbentuk oval dengan rambut kecil tajam lebih mirip jarum. Rambut tajam pada daun gympie-gympie yang mirip jarum ini menyuntikkan racun saat melakukan kontak dengan kulit”.
Para peneliti memberi nama jenis racun saraf yang baru ditemukan itu dengan “gympietides”. Hingga saat ini, para ilmuwan belum bisa menemukan molekul mana di dalam tanaman yang menyebabkan rasa sakit yang begitu parah.
“Dengan memahami cara kerja racun ini, kami berharap dapat memberikan pengobatan yang lebih baik kepada mereka yang tersengat tanaman, untuk meredakan atau menghilangkan rasa sakitnya,” pungkas Profesor Vetter.
Sementara itu, dilansir dari media Merdeka, ketika meneliti tumbuhan ini, ilmuwan harus memakai sarung tangan dan masker. Karena saat siang, jarum-jarum gympie-gympie rawan patah dan terhempas di udara. Seseorang bisa mimisan parah apbila tak sengaja menghirup jarum-jarum itu.
Menurut Dr Marina Hurley, ahli biologi tanaman asal Australia, jarum-jarum racun gympie-gympie akan tetap aktif bahkan dalam jangkau waktu lama meskipun si daun tersebut sudah jatuh ke tanah.
