CakapCakap – Berbagai jenis program diet biasanya dilakukan oleh banyak orang demi menurunkan berat badan dan mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Apalagi para wanita termasuk juga Cakap People, banyak yang rela menjalani program diet ketat demi memiliki tubuh langsing dan bodi seksi. Salah satu program diet yang cucup populer adalah diet mayo, yang saat ini banyak diterapkan oleh masyarakat, karena diklaim mampu menurunkan berat badan hingga 8-10 kg dalam dua minggu.
Namun, perlu diketahui bahwa setiap program diet memiliki efek samping, seperti dilansir di laman Okezone.com. Apalagi, banyak orang yang biasa sering salah kaprah dalam menjalani program diet, termasuk diet mayo. Diet ini biasanya dilakukan dengan menetapkan menu makanan yang sudah terjadwal selama 13 hari. Selain itu, juga ada beberapa aturan, di antaranya tak boleh makan garam, minum air mineral 2 liter per hari tapi tak boleh air dingin, dan makan malam sebelum pukul 18.00.
Terkait dengan larangan mengonsumsi garam, dokter spesialis ahli gizi klinik yang berpraktik di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, dr Diana F. Suganda pun mengingatkan bahwa garam berguna untuk menahan cairan di dalam tubuh. Jika seseorang tidak mengonsumsi garam, maka cairan di dalam tubuh tidak tertahan, sehingga akan terbuang. “Akibatnya berat badan pasti turun, tetapi itu hanya water loss,” ungkap dr Diana mengingatkan salah satu kesalahan pemahaman dalam diet mayo.
Selain itu, dr Diana juga mengatakan bahwa air dingin sama sekali tidak berpengaruh pada kenaikan berat badan. Dalam kata lain, larangan minum air dingin dalam diet mayo sebenarnya tak ada kaitan dengan upaya menurunkan berat badan. “Padahal kalau air dingin atau gak dingin itu sendiri gak ada kalorinya. Yang salah itu adalah minuman yang bergula, seperti es teh manis atau sirup. Sebab, yang mempengaruhi kenaikan berat badan adalah ekstra kalori itu sendiri,” kata dr Diana menambahkan.
Terakhir, dr Diana menegaskan bahwa, meskipun bisa mengurangi berat badan, namun diet mayo sebenarnya tidak cukup ideal bagi kesehatan. Alasannya, menu makanan yang boleh dikonsumsi hanya mengandung 500-800 kalori. Padahal, pada umumnya manusia membutuhkan asupan hingga 1.500 kalori per hari. Penurunan kalori secara drastis itu tentu saja akan bisa sangat mempengaruhi kesehatan tubuh. Nah, hati-hati ya, Cakap People!