Ade Marza
CakapCakap – Rumah sebenarnya menjadi kebutuhan utama setiap manusia, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga. Namun, seperti yang Cakap People tahu juga, memang tidak semua orang bisa memiliki rumah dengan mudah, terutama karena harganya yang sangat mahal. Meskipun kini di Indonesia sudah ada program rumah murah dengan subsidi pemerintah, namun tetap tidak semua orang bisa mengikuti program tersebut, terutama masyarakat di kalangan ekonomi paling rendah.
Nah menariknya, jika harga rumah di Indonesia terus mengalami kenaikan, maka apa yang terjadi di Australia malah sebaliknya. Seperti dilansir oleh laman Republika.co.id, booming industri perumahan di Negeri Kanguru itu pun telah berakhir seiring dengan periode anjloknya harga perumahan di mana harganya terus mengalami penurunan lebih dari 1.000 dolar, atau lebih dari Rp 10 juta setiap pekan. Hal ini sama seperti prediksi banyak orang, bahwa harga akan turun ketika suku bunga meningkat. Dampaknya paling terasa di kota-kota besar Australia, terutama seperti di Sydney dan Melbourne.
“Harga perumahan di Australia melonjak melewati batas yang wajar menurut valuasinya. Tapi, pada akhirnya saat ini gravitasi berhasil mengatasi kebodohan seperti itu dan harga pun anjlok. Di Sydney dan Melbourne, harga rumah anjlok lebih dari 1.000 dolar tiap minggu,” ungkap Chris Richardson dari lembaga Deloitte Access Economics yang merilis laporan outlook bisnis soal informasi tersebut. Menurutnya, ada 3 faktor khusus yang memberikan tekanan pada harga, yakni tindakan perbankan menaikkan suku bunga, kehati-hatian bank yang meningkat, serta makin menurunnya modal asing.
Sementara di Indonesia, harga perumahan malah terus mengalami kenaikan. Belum lama ini, indeks harga rumah atau House Price Index (HPI) yang dirilis oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menunjukkan Provinsi Kepulauan Riau jadi provinsi dengan pertumbuhan harga properti tertinggi di Indonesia per Juni 2018, dikutip dari Finance.Detik.com. Indeks harga properti di provinsi itu tercatat mencapai 215,43 atau naik 20,08 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Bahkan, itu lebih tinggi dibanding HPI rata-rata nasional sebesar 155,46. Bagaimana Cakap People?
