CakapCakap – Cakap People! Perkembangan diabetes biasanya terjadi secara bertahap dalam hitungan tahun. Akan tetapi, tanda awal dari tingginya kadar gula darah bisa terpantau di malam hari.
Tanda awal tersebut adalah terbangun dari tidur karena ingin berkemih. Kondisi ini bisa terjadi karena tubuh sedang mencoba membuang kelebihan gula darah.
Pada diabetes tipe 2, pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup atau insulin mencukupi namun tubuh tak bisa menggunakannya. Padahal, insulin dibutuhkan agar sel-sel tubuh bisa mengambil energi dalam bentuk glukosa yang berasal dari makanan.
Ketika sel-sel tubuh tak bisa mengambil glukosa, glukosa akan menumpuk di dalam darah. Kadar gula darah yang tinggi dan terjadi dalam jangka panjang bisa meningkatkan beragam risiko.
Menurut National Institute for Health and Care Excellence (NICE) di Inggris, beberapa risiko yang dapat meningkat akibat kadar gula darah tinggi adalah penyakit jantung, penyakit arteri perifer, dan strok. Beberapa gejala lainnya adalah serangan jantung, gagal jantung, penyakit ginjal, dan kehilangan penglihatan.
Selain terbangun di malam hari untuk berkemih, ada beberapa gejala lain yang dapat mengindikasikan diabetes tipe 2. Gejala tersebut adalah merasa haus sepanjang waktu, merasa sangat lelah, kehilangan berat badan tanpa sebab, gatal di area penis atau vagina, luka sulit sembuh, dan penglihatan buram.
Bila mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan diri ke dokter untuk memastikan apakah gejala tersebut disebabkan oleh diabetes atau hal lain. Diagnosis diabetes bisa dilakukan dengan melakukan tes gula darah.
“Semakin awal diabetes terdiagnosis dan diobati, semakin baik. Pengobatan dini menurunkan risiko Anda untuk mengalami masalah kesehatan lain,” jelas National Health Service, seperti dilansir Express.co.uk, Selasa, 21 Juni 2022.
Orang-orang yang terdiagnosis dengan diabetes tipe 2 akan sangat dianjurkan untuk memperbaiki pola hidup. Dalam hal pola makan, beberapa hal yang dianjurkan adalah memperbanyak konsumsi variasi makanan. Makan tiga kali sehari tanpa melewatkan waktu makan juga sangat dianjurkan.
Jenis makanan yang tinggi gula, lemak, dan garam juga perlu dibatasi. Beberapa contohnya adalah permen, cokelat, biskuit, kue, daging asap, keju, dan ham.
Hal lain yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak latihan fisik. Latihan fisik sebaiknya dilakukan sebanyak 150 menit per pekan.
Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga sebaiknya dilakukan oleh pengidap diabetes tipe 2. Biasanya, diabetesi juga akan dianjurkan untuk mengikuti edukasi mengenai cara mengelola kondisi tersebut.
Tentu, obat yang diresepkan oleh dokter juga perlu dikonsumsi secara teratur. Bila berbagai upaya ini dapat mengontrol kadar gula darah, risiko komplikasi di kemudian hari bisa ditekan.