CakapCakap – Cakap people, tahukah kamu bahwa kaum millenial banyak yang tak sadar betapa pentingnya menabung untuk membeli hunian? Masih belum percaya? Yuk, kita lihat datanya!Dilihat dari hasil survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga, salah satunya riset dari Kompas pada 7-11 April 2017 lalu. Pada survei itu, dari 300 responden berumur 25-35 tahun yang tinggal di ibukota, hanya 39 persen saja yang sudah memiliki hunian. Sedangkan sisanya, mereka masih menimbang-nimbang untuk membeli properti atau tempat tinggal.
Kesulitan generasi milenial untuk mendapatkan rumah juga bukan tanpa sebab. Selain harga rumah yang semakin mahal, milenial juga memiliki ‘kebutuhan’ lainnya yang menurut mereka lebih penting, antara lain adalah jalan-jalan, kulineran, dan juga membeli barang-barang terbaru lainnya. Kaum milenial lebih memilih untuk mengedepankan pengalaman dibandingkan berinvestasi untuk masa depan. Di sisi lain, semakin usia bertambah semakin konservatif seseorang untuk membeli rumah.Survei yang menunjukkan dari Rumah.Com Property Affordability Sentiment Index H1-2018 menunjukkan bahwa sebanyak 63 persen dari 1.20 responden di seluruh Indonesia mengaku berencana membeli rumah dalam jangka waktu enam bulan ke depan. Tercatat dari total responden yang optimistis membeli rumah, sebesar 44 persen berasal dari kelompok usia 21-29 tahun alias milenial muda, dan 35 persen dari kelompok usia 30-39 tahun atau milenial tua.Menurut laporan Bank of America, kelompok usia 23-40 tahun dapat berhasil membeli rumah dikelompokkan menjadi dua, yaitu karena kesuksesan pribadi (53%) dan kesuksesan finansial (45%).
Untuk itu, CakapCakap akan memberikan kesimpulan mengenai beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum memutuskan untuk membeli rumah. Apa saja? Yuk, langsung ikuti ulasan di bawah ini!
Sesuaikan Dengan Kemampuan Membayar
Sebelum memilih sebuah rumah, ada baiknya kamu menyamakan kemampuan bayar dengan KPR per bulan. Jangan sampai kamu dapat lokasi yang bagus, dekat tempat kerja dan pusat kota namun tidak sesuai dengan kemampuan bayar dan akhirnya berdampak pada arus keuangan yang lain.Dilansir dari Forbes, untuk membeli sebuah rumah sangat direkomendasikan untuk menempatkan kurang lebih 28% dari pendapatan bulananmu. Dengan sisa 72% dari pendapatanmu, kamu tetap bisa menyisakan uangmu untuk kebutuhan lainnya, seperti menabung dan juga kebutuhan lainnya.
Lokasi
Setelah memeriksa perhitungan pribadi, hal selanjutnya yang harus dijadikan pertimbangan adalah lokasi calon tempat tinggalmu. Biasanya, properti yang berada di lokasi yang baik serta dekat dari kota dipastikan harganya juga akan cepat berkembang.Salah satu faktor yang mempengaruhi baiknya sebuah lokasi adalah akses lokasi tersebut yang mudah dijangkau dengan transportasi umum sehingga mobilitas lebih mudah.
Track Record Developer
Kalau kamu membeli rumah dari real estate, kamu perlu mengetahui informasi mengenai developer yang sedang kamu minati. Usahakan untuk mencari developer yang sudah berpengalaman.Jika kamu membeli rumah dari developer yang masih baru, ada baiknya kamu tidak membeli rumah dalam bentuk gambar atau pre project selling. Setidaknya bangunan rumah sedang dalam tahap pembangunan sekurang-kurangnya 50% atau sudah siap huni.
Cek Perizinan
Sebagai konsumen yang bijak, hal selanjutnya yang harus kamu periksa adalah administrasi perizinan proyek perumahan. Banyak kasus perizinan yang terjadi, salah satunya adalah sertifikat yang tak kunjung selesai atau tak kunjung diterima, padahal konsumen sudah melakukan pelunasan pembayaran. Untuk itu, perlu adanya pengecekan untuk menghindari permasalahan yang akan timbul di kemudian hari.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!