CakapCakap – Cakap People! Wabah hepatitis misterius telah mengenai hampir 228 anak di 20 negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kondisi ini sebagai hepatitis akut dengan etiologi yang tak diketahui.
Kasus hepatitis akut dengan etiologi yang tak diketahui ini ditemukan pada anak dengan rentang usia yang luas, mulai dari satu bulan hingga 16 tahun. Di antara anak-anak yang terkena hepatitis akut ini, ada 17 anak yang membutuhkan transplantasi hati. Selain itu, setidaknya ada satu kasus kematian yang sudah dilaporkan.
Mengingat masih belum banyak informasi yang diketahui, orang tua setidaknya perlu memahami tiga hal yang berkaitan dengan wabah hepatitis akut dengan etiologi yang tak diketahui ini. Berikut ini adalah ketiga hal tersebut, seperti dilansir WebMD.
Memahami Hepatitis
Secara umum, hepatitis adalah inflamasi pada hati yang bisa disebabkan oleh infeksi, gangguan autoimun, atau obat-obatan. Beberapa contoh virus yang dapat menyebabkan hepatitis adalah virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
Hepatitis bisa mendorong terjadinya beragam gejala. Sebagian di antaranya adalah demam, sakit kuning, urin berwarna gelap, nyeri perut, mual, lelah, dan muntah.
“Sebagian besar anak dalam kasus yang dilaporkan mengalami gejala gastrointestinal seperti muntah, diare, dan nyeri perut,” kata profesor di bidang pediatri dari University of Texas Southwestern Medical Center, Norberto Rodriguez-Baez MD.
Wabah hepatitis akut yang mengenai anak belakangan ini dijuluki sebagai hepatitis “misterius” karena penyebabnya masih belum diketahui. Tak ada satu pun dari kasus hepatitis “misterius” ini yang disebabkan oleh virus-virus hepatitis. Selain itu, anak-anak yang terkena umumnya memiliki kondisi yang sehat.
Terlepas dari itu, para ahli sudah memiliki beberapa hipotesis terkait penyebab wabah hepatitis akut pada anak ini. Salah satu di antaranya adalah adenovirus tipe 41. Akan tetapi, hipotesis ini tidak bisa menjelaskan tingkat keparahan penyakit yang mengenai anak-anak.
Kaitan dengan Adenovirus
Para dokter menemukan adanya adenovirus tipe 41 pada setengah kasus hepatitis akut misterius yang mengenai anak-anak di dunia saat ini. Dalam beberapa laporan terdahulu, infeksi adenovirus diketahui dapat menyebabkan hepatitis pada anak dengan kelainan imun. Akan tetapi, belum pernah ada laporan yang menyebutkan bahwa adenovirus tipe 41 bisa menyebabkan hepatitis pada anak sehat.
Seperti diketahui, adenovirus merupakan patogen umum yang biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan. Namun bergantung pada tipenya, adenovirus juga dapat memicu gastroenteritis, konjungtivitis, dan infeksi saluran kemih. Sejauh ini, ada lebih dari 50 tipe adenovirus yang bisa menyebabkan infeksi pada manusia.
“Adenovirus tipe 41 biasanya menyebabkan diare, muntah, dan demam, sering kali disertai dengan gejala pernapasan,” jelas WHO.
Para ahli juga sedang menyoroti kemungkinan-kemungkinan lain yang memicu wabah ini. Beberapa di antaranya adalah kemunculan adenovirus baru dan koinfeksi dengan SARS-CoV-2.
Yang Perlu Diketahui Orang Tua
Orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan kapan pun ada penyebaran penyakit yang memiliki konsekuensi berat pada anak. Terkait wabah yang saat ini terjadi, orang tua perlu mewaspadai gejala-gejala terkait hepatitis yang mungkin dialami oleh anak mereka.
“Hubungi penyedia layanan kesehatan bila memiliki pertanyaan atau kekhawatiran,” kata Rodriguez-Baez.
Kasus hepatitis berat yang memicu terjadinya gagal hati cenderung langka. Dalam kasus hepatitis berat, beberapa obat bisa membantu. Bila obat tidak dapat menolong, ada kondisi di mana transplantasi hati akan dibutuhkan untuk mencegah risiko kematian.
Secara umum, terapi untuk kasus hepatitis yang berkaitan dengan infeksi adenovirus umumnya bersifat suportif. Ahli genetik dan penyakit autoimun Ryan Fischer MD mengatakan organ hati memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri sepenuhnya.
“Dengan waktu dan perhatian untuk memenuhi kebutuhan anak (misalnya memberikan cairan infus bila anak dehidrasi), pemulihan merupakan hal yang umum,” jelas Fischer.