CakapCakap – Cakap People! Gunung berapi Semeru di Indonesia di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali meletus pada Minggu pagi, 19 Desember 2021, dan memuntahkan kolom abu setinggi dua km (1,24 mil), mendorong pihak berwenang untuk memperingatkan warga untuk menjauh dari jangkauan letusan.
Awal bulan Desember 2021 ini, letusan Semeru, gunung tertinggi di pulau Jawa, mengeluarkan awan abu dan aliran piroklastik yang menewaskan sedikitnya 46 orang dan menyebabkan beberapa orang hilang, sementara ribuan orang mengungsi, Reuters melaporkan.
Pada hari Minggu, letusan dini hari itu menghasilkan awan abu putih dan abu-abu yang lebat, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia (PVMBG).
Badan tersebut memperingatkan penduduk terdekat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius lima km (tiga mil) dari pusat letusan dan untuk menjaga jarak 500 meter (1.500 kaki) dari tepi sungai karena risiko aliran lava.
PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam jarak 13 km (delapan mil) tenggara dari pusat letusan.
Dengan 142 gunung berapi, Indonesia memiliki populasi terbesar secara global yang tinggal dalam jarak dekat dengan gunung berapi, termasuk 8,6 juta orang tinggal dalam jarak 10 km (enam mil).
Semeru, yang tingginya lebih dari 3.600 meter (12.000 kaki), adalah salah satu dari hampir 130 gunung berapi aktif di Indonesia. Gunung itu meletus pada bulan Januari 2021, tidak menyebabkan korban.
Wilayah Indonesia berada di “Cincin Api Pasifik”, zona yang sangat aktif secara seismik, tempat berbagai lempeng di kerak bumi bertemu dan menciptakan sejumlah besar gempa bumi dan gunung berapi.
Pada tahun 2010, letusan gunung Merapi di pulau Jawa menewaskan lebih dari 350 orang dan membuat 400.000 orang mengungsi.