CakapCakap – Cakap People! Sejak kepopuleran ChatGPT dari OpenAI, perusahaan raksasa teknologi, Google berhasil merilis pesaingnya melalui model AI yang diberi nama Gemini.
Dilansir dari situs The Verge, Kamis 7 Desember 2023, model AI ini terdiri dari tiga model: Gemini Nano, Gemini Pro, dan Gemini Ultra, yang ketiganya dibedakan dari segi jenis layanan yang dituju.
Versi yang lebih ringan, Gemini Nano ditujukan untuk penggunaan di perangkat mobile Android. Lalu, Gemini Pro akan mendukung banyak layanan AI Google. Sedangkan, untuk Gemini Ultra akan menjadi versi terkuat yang dirancang sebagai pusat data dan aplikasi perusahaan.
Saat ini, peluncurannya sendiri baru dilakukan pada dua model, yakni Gemino Nano dan Gemino Pro, disamping Gemini Ultra yang baru akan diluncurkan tahun depan.
Gemini Nano hadir dengan menambah beberapa fitur baru di seri smartphone Google Pixel 8 Pro. Sedangkan, Gemini Pro yang kini sudah tersedia di Bard – chatbot AI Google – akan dapat diakses melalui Google Generative AI Studio atau Vertex AI di Google Cloud mulai 13 Desember mendatang.
Lantas, benarkah Gemini akan menjadi pesaing ChatGPT, terutama GPT-4 dari OpenAI?
CEO Google DeepMind, Demis Hassabis, mengakui bahwa pihak perusahaan telah melakukan analisis menyeluruh selama beberapa waktu. Kedua model dibandingkan melalui 32 tolak ukur.
Mulai dari pengujian keseluruhan yang luas seperti tolok ukur Pemahaman Bahasa Multi-tugas hingga pengujian yang membandingkan kemampuan dua model dalam menghasilkan kode Python, Gemini diklaim lebih unggul.
“Saya pikir kita jauh unggul dalam 30 dari 32 dari tolak ukur tersebut,” kata Hassabis.
Keunggulan utama Gemini berasal dari kemampuannya dalam memahami dan berinteraksi dengan video dan audio, disamping model terpisah untuk gambar dan suara yang belum dilatih.
Dengan demikian, setidaknya Gemini akan membantu Google mengejar OpenAI dalam persaingan membagun AI generatif yang hebat. Terlebih lagi, model AI Google ini juga jauh lebih efisien, lebih cepat dan lebih murah jika dibandingkan model Google sebelumnya.
Hanya saja, pihak Google mengaku tidak ingin terburu-buru dalam mengimbangi persaingan yang terjadi. Alih-alih bergerak cepat, segala sesuatunya akan dilakukan dengan hati-hati, namun tetap optimis.
“Ini semacam teknologi aktif, jadi menurut saya kita harus mendekatinya dengan hati-hati. Hati-hati, tapi optimis,” jelas Hassabis.
Sebagai informasi, Gemini sendiri telah diperkenalkan sejak Juni lalu oleh CEO Google, Sundar Pichai. Meski baru tersedia dalam bahasa Inggris dengan kemungkinan bahasa lain yang akan segera hadir, dirinya mengatakan bahwa model akan mempengaruhi hampir semua produk Google.
“Salah satu hal hebat mengenai momen ini adalah Anda dapat mengerjakan satu teknologi dasar dan menjadikannya lebih baik hingga teknologi tersebut langsung diterapkan ke seluruh produk kami,” kata Pichai.