CakapCakap – Cakap People! Google Alphabet Inc (GOOGL.O) melarang aplikasi konferensi video Zoom dari laptop karyawannya, dengan alasan masalah keamanan.
“Baru-baru ini, tim keamanan kami memberi tahu karyawan yang menggunakan Zoom bahwa Zoom tidak akan lagi berjalan di komputer perusahaan karena tidak memenuhi standar keamanan kami untuk aplikasi yang digunakan oleh karyawan kami,” kata juru bicara Google Jose Castaneda dikutip dari Reuters, Kamis, 9 April 2020.
Namun, Google masih akan mengizinkan penggunaan Zoom melalui aplikasi dan browser seluler, tambahnya.
Aplikasi, yang dimiliki oleh Zoom Video Communications Inc, menghadapi serangan balik dari pengguna yang khawatir tentang kurangnya enkripsi ujung-ke-ujung dari sesi rapat dan zoombombing, di mana para tamu yang tak diundang tiba-tiba masuk dalam rapat.
Di Indonesia sendiri pengguna Zoom dicatat oleh data Statqo Analytics berjumlah lebih dari 250 ribu pengguna per 26 Maret 2020. Keamanan Zoom juga dipertanyakan oleh masyarakat Indonesia, hingga akhirnya Menkominfo Johnny G Plate berencana mencari aplikasi serupa.
“Kami juga ada lagi aplikasi video telekonferensi sendiri untuk digunakan di lingkungan pemerintah. Kominfo lagi menjajaki. Nanti kami akan update perkembangannya, Zoom ala Kominfo,” ujar Johnny dalam rapat kerja dengan Komisi I pada Selasa, 7 April 2020, melansir Warta Ekonomi.
Seperti diketahui, di tengah pandemi COVID-19 yang masih memperlihatkan tren peningkatan di seluruh dunia, orang-orang diinstruksikan untuk berada di rumah mereka sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona yang kini telah mencapai ke lebih dari 200 negara.
Saat tinggal di rumah, orang menggantungkan obrolan atau percakapan melalui video telekonferensi agar mereka tetap terhubung satu dengan yang lain, terlebih ketika harus work from home (WFH) dan meeting secara online. Banyak dari mereka yang mengandalkan penggunaan aplikasi seperti Zoom — platform video konferensi — yang saat ini menjadi makin populer di tengan melonjaknya permintaan aplikasi tersebut.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Google Temukan 18 Juta Malware dan Phishing dalam Email, Waspadalah Pengguna Gmail! - CakapCakap