CakapCakap – Tren hadirnya startup semakin menjamur di Indonesia. Banyak orang setuju, bahwa bidang kerja yang baru digemari ini membuat semua orang yang menggelutinya bisa menjadi pekerja yang maksimal, maksimal dalam mengeluarkan ide dan kreativitas, dan maksimal juga dalam hal investasi. Mereka yang menggeluti pekerjaan ini harus bertaruh keberuntungan akan untung ruginya bisnis yang digeluti. Startup merambah berbagai lini dan segmen masyarakat Indonesia, baik itu pria, wanita, tua, muda, hingga mereka yang mau banting setir dari kerja kantoran.
Peluang besar ini dimanfaatkan oleh pemerintah untuk terus menggenjot kualitas hidup masyarakat. Terbukti startup menjadi pemicu yang memungkinkan masyarakat benar-benar mau mandiri dan berinovasi. Melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), pemerintah mengadakan program akselerasi dan pendanaan bagi ide Startup dalam negeri.
Cakap People! Seperti diketahui, Kemristekdikti telah mencetak lebih dari 1.200 startup lokal selama beberapa tahun terakhir. Sektor yang dikembangkan oleh para pelaku bisnis digital ini sangatlah beragam, mulai dari sektor kesehatan, pangan, energi, transportasi, dan masih banyak lagi. Segala jenis inisiasi yang masyarakat keluarkan memang harus pemerintah dukung, baik itu dari segi regulasi, maupun pendanaan. Dalam keterangannya, Mohamad Nasir selaku Menteri Ristekdikti menyebutkan bahwa keberhasilan skema pengawalan dan pengayaan produk riset dan teknologi yang selama ini telah diterapkan, harus juga diterapkan untuk sektor pengembangan startup.
Dalam program akselerasi dan pendanaan yang Kemristekdikti lakukan, tahun 2015 hanya ada 50 startup yang berhasil lolos. Kemudian pada tahun 2016 jumlahnya naik hingga 312. Satu tahun setelahnya yakni 2017, ada 660 startup yang berhasil lolos. Pada tahun 2018, jumlahnya sudah mencapai 950 startup. Dan akhirnya pada tahun 2019, ada 1.200 startup yang berhasil masuk dalam kerangka pendanaan startup dari Kementerian.
Selama proses penyaringan, ada sejumlah Universitas atau Perguruan Tinggi yang terlibat dalam penilaian serta pembinaan. Walaupun banyak startup sudah lolos dalam seleksi, Kemristekdikti hanya akan memilih 300 inovasi untuk mendapatkan pendanaan. Semua proposal yang masuk akan lolos ke tahap presentasi, dan tahap review. Bahkan untuk menentukan lolos tidaknya ide startup, Kementerian menggandeng reviewer yang 90% diantaranya merupakan pelaku bisnis.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!