in ,

Gelombang Baru COVID-19, Malaysia Batasi Pergerakan di Ibu Kota dan Negara Bagian

Pemerintah Malaysia akan membatasi kegiatan, mulai dari bersekolah dan tempat ibadah hingga berolahraga, mulai 14 hingga 27 Oktober 2020.

CakapCakapCakap People! Malaysia pada hari Senin, 12 Oktober 2020, mengumumkan akan memberlakukan beberapa pembatasan pada pergerakan di ibu kota negara Kuala Lumpur dan di Negara Bagian Selangor mulai Rabu, 14 OKtober 2020, ketika negara itu bergulat dengan gelombang baru kasus virus corona.

Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan, Pemerintah Malaysia akan membatasi kegiatan, mulai dari bersekolah dan tempat ibadah hingga berolahraga, mulai 14 hingga 27 Oktober 2020.

“Namun, semua kegiatan ekonomi di Selangor, Kuala Lumpur, dan Putrajaya akan diizinkan beroperasi seperti biasa,” kata Ismail Sabri dalam pidatonya yang disiarkan melalui Facebook Live, Senin, 12 Oktober 2020, seperti dikutip Reuters.

Ilustrasi Twin Towers di Kuala Lumpur, Malaysia.[Foto: Pixabay]

Menteri Pertahanan menyebutkan, Pemerintah Malaysia juga akan memperluas pembatasan pergerakan terbatas ke seluruh Sabah, negara bagian penghasil minyak sawit utama.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Malaysia melaporkan 561 kasus baru virus corona pada Minggu, 11 Oktober 2020, sebagian besar terjadi di Sabah, yang mengalami peningkatan besar dalam infeksi selama beberapa minggu terakhir.

Malaysia telah mencatatkan total 16.220 kasus COVID-19 setelah menambahkan 563 kasus baru pada hari Senin, 12 Oktober 2020. Sebanyak dua orang meninggal hari ini, sehingga total kematian COVID-19 menjadi 159 orang, menurut data yang dihimpun oleh Worldometers.

Malaysia Peringatkan Gelombang Baru COVID-19 Setelah Catat Lonjakan Terbesar Kedua

Otoritas Malaysia sebelumnya telah memperingatkan gelombang baru virus corona, setelah 260 infeksi baru dilaporkan pada Kamis, 1 Oktober 2020, lonjakan harian terbesar kedua sejak pandemi COVID-19 dimulai.

Peningkatan tajam infeksi terjadi setelah lonjakan perjalanan ke dan dari Sabah untuk pemilihan negara bagian.

Semua kecuali satu dari kasus baru virus corona yang dilaporkan pada Kamis, 1 Oktober adalah infeksi lokal.

Menurut laporan Channel News Asia, Kamis, 1 Oktober 2020, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan, transmisi lokal melibatkan 130 warga Malaysia dan 120 warga asing. Sementara satu-satunya kasus impor melakukan perjalanan dari Inggris dan saat ini berada di Kuala Lumpur.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Malaysia sebelumnya melaporkan kasus harian tertinggi mencapai 277 infeksi baru pada 4 Juni lalu.

Tapi, hanya empat dari kasus tersebut yang ditularkan secara lokal. Sedang mayoritas kasus tersisa terdeteksi di antara orang asing dari Ruang Tahanan Imigrasi Bukit Jalil.

Jumlah kasus tertinggi ketiga yang tercatat adalah pada 26 Maret, yaitu selama fase pertama dari Perintah Kontrol Pergerakan. Tercatat 235 kasus yang terdiri dari 27 kasus impor dan 208 transmisi lokal.

Noor Hisham menyatakan, peningkatan kasus di Malaysia dapat dilihat sebagai “awal dari gelombang baru”.

Karena itu, otoritas Malaysia mendesak masyarakat untuk terus mempraktikkan jarak sosial dan menghindari keluar rumah kecuali benar-benar penting.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Indonesia Sepakat Beli Vaksin COVID-19 Sebanyak 100 Juta dari AstraZeneca

Peneliti Australia: Virus Corona Bisa Bertahan 28 Hari pada Uang Kertas dan Layar Ponsel