in ,

Gejala Awal HIV Mirip Flu, Ini Bedanya dengan COVID-19

Kamu mungkin sudah mendengar soal kasus 400-an mahasiswa Bandung yang terinfeksi HIV?

CakapCakapCakap People! Kamu mungkin sudah mendengar soal kasus 400-an mahasiswa Bandung yang terinfeksi HIV atau Human Immunodeficiency Virus. Menyusul kabar tersebut, muncul kekhawatiran tentang seperti apa gejala awal HIV dan bagaimana cara penularannya.

Dikutip dari Healthline, gejala awal HIV dikenal sebagai sindrom retroviral akut. Biasanya gejala yang muncul mirip seperti saat seseorang terkena flu biasa, misalnya sakit kepala hingga sakit tenggorokan.

Gejala Awal HIV Mirip Flu, Ini yang Membedakannya dengan COVID-19
Ilustrasi. Kamu mungkin sudah mendengar soal kasus 400-an mahasiswa Bandung yang terinfeksi HIV atau Human Immunodeficiency Virus.

Lalu, bagaimana membedakannya dengan infeksi lain, khususnya COVID-19?

Gejala COVID-19 biasanya muncul dalam waktu dua minggu setelah terpapar virus Corona. Demam, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, sesak napas, nyeri otot, hidung tersumbat, kehilangan rasa atau penciuman adalah beberapa gejala yang terkait dengan COVID-19.

Beberapa orang bisa terinfeksi virus corona dan tidak menimbulkan gejala. Tes COVID-19 menjadi satu-satunya cara tepat untuk mengetahui apakah seseorang tertular COVID-19.

Sementara gejala awal HIV bisa terasa seperti kasus flu atau COVID-19 yang parah, namun biasanya terjadi beberapa minggu setelah infeksi. Pada banyak orang, tanda dan gejala awal HIV termasuk:

– Demam
– Sakit kepala
– Kelelahan
– Pembengkakan kelenjar getah bening
– Ruam
– Nyeri sendi atau otot
– Sakit tenggorokan

Fase awal HIV akut ini adalah respons alami tubuh terhadap infeksi HIV. Gejala biasanya hilang dalam satu sampai empat minggu, oleh karena itu sering disalahartikan sebagai kasus flu.

Ilustrasi

Infeksi virus ini memang tak akan langsung merusak organ tubuh. Sebab, virus tersebut perlahan berkembang biak dan menyerang sistem kekebalan tubuh, hingga melemahkannya secara bertahap. Fase ini bisa disebut sebagai gejala latensi klinis. Seseorang yang terinfeksi HIV pada tahap ini mungkin merasa sehat dan terlihat baik-baik saja.

Apabila tidak ditangani dengan sejumlah perawatan yang tepat, HIV bisa berkembang menjadi kondisi kronis yang berpotensi mengancam nyawa, yaitu Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). AIDS sendiri merupakan perkembangan dari infeksi HIV stadium 3.

Klik DI SINI untuk melanjutkan membaca, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hindari Kursi Bagian Ini Agar Tidak Kedinginan di Pesawat

Hindari Kursi Bagian Ini Agar Tidak Kedinginan di Pesawat

8 Tips Mencuci Wajah yang Benar agar Bersih Terhindar dari Jerawat

8 Tips Mencuci Wajah yang Benar agar Bersih Terhindar dari Jerawat