CakapCakap – Cakap People, Yogyakarta merupakan kota seni dan budaya yang hampir kehilangan beberapa jenis keseniannya.
Hal itu lantaran tak ada generasi penerus, pergeseran minat masyarakat, hingga keterbatasan sarana dan prasarana. Lantas, apa saja kesenian yang akan segera punah tersebut? Berikut daftarnya.
1. Jabur
Pagelaran wayang orang ini dibalut dengan nuansa Islam yang memetik cerita dari babad Menak. Kesenian yang asalnya dari Kulon Progo, Yogyakarta ini telah lama berdiri. Bahkan sudah berkembang baik dari jumlah anggota, pengunjung, maupun struktur organisasi.
Tetapi pakaian pentas yang minim, masyarakat yang belum menerima adanya kesenian ini, serta para generasi muda yang tak tertarik menjadikan seni Jabur makin jarang dipentaskan.
2. Srandul
Kesenian ini berbentuk drama tari yang berasal dari kabupaten Bantul. Srandul berasal dari kata ‘pating srendul’ yang artinya campur aduk. Hal tersebut diartikan sebagai perpaduan berbagai cerita yang sering dibawakan dalam pentas Srandul.
Biasanya cerita yang dipentaskan tak sama serta menyesuaikan kearifan lokal masing-masing tempat pergelaran. Kesenian ini sudah diwariskan secara turun temurun.
3. Antup
Drama tari ini muncul serta berkembang di tahun 1935 silam, asalnya dari kabupaten Sleman. Namun sayang ia berada di ujung kepunahan. Baik pertunjukan maupun seniman untuk drama tari Antup sudah jarang dijumpai.
Tari Antup sendiri memiliki gerakan improvisasi yang disesuaikan. Alhasil tiap gerak yang dihasilkan bersifat sederhana dengan ciri-ciri tarian rakyat.
Pada awalnya iringan musik yang digunakan berupa bilah bambu dengan nada yang disesuaikan bersama gamelan slendro serta lagu Kecik-kecik. Tetapi seiring dengan perkembangannya, tari Antup memakai iringan perpaduan gamelan.
4. Ketoprak Ongkek
Salah satu kesenian ini merupakan cikal bakal ketoprak yang saat ini kita kenal. Ketoprak ini juga disebut pula sebagai ketoprak pikulan lantaran semua peralatan dibawa dengan cara dipikul.
Pertunjukan kesenian tersebut dilakukan dari kampung ke kampung dengan pemilihan tempat yang lapang, strategis, serta luas. Iringan musiknya berupa campuran, yang terdiri dari lesung, gamelan, instrumen berdowal seperti rebab, siter, mandolin, dan kothekan.
Dikatakan jika ketoprak ini mulai muncul di sekitar tahun 1920 yang dijadikan sarana hiburan rakyat. Bahkan berfungsi pula untuk menanamkan budi pekerti luhur melalui cerita-cerita yang dibawakan.
Itulah beberapa kesenian khas Yogyakarta yang tampaknya akan segera punah Cakap People. Pasalnya sudah sangat jarang ditemukan.