CakapCakap – Seperti kita ketahui, pasca keluar dari promosi gulat hiburan nomor satu A.S, World Wrestling Entertainment (WWE), si pegulat cantik nan kontroversial, Eva Marie, kini lebih aktif sebagai personal trainer.
Marie bahkan memiliki kanal YouTube-nya yang ditujukan untuk memotivasi seluruh wanita yang ingin memiliki tubuh 6-pack sepertinya. Berdasarkan fakta tersebut, tak heran jika Marie kerap berpergian atau tampil di depan umum dengan pakaian berolahraga atau yang juga disebut pakaian training.
Namun, siapa sangka kebiasaan berpakaiannya ini, justru memberikannya masalah dengan maskapai penerbangan Australia terbesar, Qantas Airways?
Ya seperti yang diungkapkan di unggahan tweet-nya beberapa waktu lalu, Marie mengungkapkan kalau ia tidak diperbolehkan terbang dengan maskapai tersebut. Padahal, ia sudah membeli tiket kelas bisnis.
Clarification: This is NOT a dresscode issue, I support a businesses right to enforce equitable dresscode standards. However, My husband was allowed in no problem wearing this. While I was kicked out wearing this. My issue is that standards should be equitably enforced @Qantas pic.twitter.com/HSbLVc4W62
— Eva Marie (@natalieevamarie) January 16, 2020
Alasan penolakannya adalah dikarenakan kostum training yang dikenakannya. Namun lucunya, sang suami, Jonathan Coyle, yang secara teknis juga mengenakan pakaian training, malah diizinkan terbang.
Alhasil gara-gara ini, Marie di tweet yang sama, melabeli tindakan Qantas ini sebagai tindakan diskriminasi gender. Sayang hingga tulisan ini diunggah, pihak Qantas belum memberikan tanggapan baliknya lagi.
Walau demikian, warganet (baik fans Marie atau awam), langsung merespon tweet wanita yang dulu terkenal dengan rambut merahnya ini. Dan bisa ditebak, reaksi yang diberikan sangatlah beragam.
Spesifiknya, sebagian mendukung pernyataan Marie, sedangkan sebagian justru menyebut bahwa Marie memang tidak salah ditolak masuk oleh Qantas. Dan kalau dipikir, wajar saja mengapa Marie diusir sedangkan suaminya tidak, karena pakaian training Marie masih terlihat jelas seperti pakaian orang yang pergi ke gym. Sedangkan pakaian Jonathan, masih terlihat seperti pakaian yang biasa dikenakan sehari-hari.
Jadi penumpang yang naik di kelas tersebut, adalah mereka yang mengenakan pakaian rapih (suit). Kalaupun mengenakan kaos, setidaknya masih terlihat rapih. Intinya, berpakainlah sesuai lokasi dan keadaan yang sesuai.
Semoga hal ini bisa memberikan Marie dan penumpang lainnya nanti pembelajaran yang berharga dan ia tidak akan mengulanginya lagi. Sekarang, bagaimana nih pendapat Cakap People dengan kabar ini?