CakapCakap – Cakap People, meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir namun sebagian aktifitas besar sudah bisa dilakukan. Contohnya di dunia entertaint Tanah Air, sejumlah artis mulai lakukan syuting namun mereka tetap mematuhi protokoler kesehatan seperti menggukan masker dan menjaga jarak.
Perbedaan mencolok terlihat dari penonton di studio. Dulu setiap acara talkshow selalu penuh sesak penonton. Namun hal tersebut ditiadakan atau mengurangi jumlah penonton. Begitu juga dengan dunia olahraga khusunya sepakbola.
Banyak sekali liga yang menanti untuk ditaklukkan, dengan catatan para pemain dan seluruh elemen yang bergabung dalam klub harus mematuhi aturan kesehatan. Belum lama ini pemain asal Argentina, Sergio Lopez kena imbasnya.
Pemuda yang bermain untuk klub yang berbasis di Quito, Ekuador, yaitu Aucas ini mendapat hukuman karena tak mematuhi aturan baru di tengah pandemi virus corona. Lopez dengan sengaja mencium bola saat pertandingan.
Karena insiden tersebut menjadikan Lopez sebagai pemain pertama di Liga Ekuador yang kena sanksi. Ia harus membayar denda 1.000 euro (Rp17,6 juta). Pelanggaran itu dilakukan Sergio Lopez saat timnya mengalahkan Macara 1-0 pada Jumat (28/8/2020) pekan lalu.
Seperti dilansir Bola dari media RTE, pada Selasa (1/9/2020), Komite Disiplin liga di Ekuador menganggap Sergio Lopez bersalah, hingga harus membayar denda. Padahal semua sudah tahu bahwa aturan larangan mencium bola diterapkan untuk pertandingan liga di Ekuador.
Kompetisi ini baru bergulir lagi pada Agustus usai lima bulan berhenti karena pandemi virus corona. Lima pemain lain juga mendapatkan denda dengan nominal yang sama. Mereka melanggar aturan bertukar kaus. Pelanggaran tersebut mereka lakukan saat pertandingan yang berlangsung pada 16 Agustus.
Dua tim di Liga Ekuador juga ikut didenda karena melanggar dua aturan baru lain. Liga de Portoviejo tak menyediakan perlengkapan pertolongan pertama, sedangkan Barcelona FC tidak menyediakan menyediakan hand sanitizer atau alkohol.
Ekuador menerapkan protokol kesehatan sanga tketat di kompetisi sepak bola karena negara tersebut memiliki kasus positif Covid-19 yang cukup tinggi. Sebanyak 114 ribu orang dilaporkan terinfeksi dan 6.600 orang meninggal dunia. Pihak otoritas melaporkan tambahan sekitar 3.700 kematian, kemungkinan juga akibat Covid-19.