CakapCakap – Cakap People! Matematikawan dan ahli fisika legendaris Freeman J. Dyson telah meninggal pada usia 96 tahun, menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh Institute for Advanced Study.
Matematikawan dan ahli fisika kelahiran Inggris, yang terkenal karena menyatukan tiga versi elektrodinamika kuantum ini ditemukan oleh Richard Feynman, jatuh saat dalam perjalanan ke kantornya, putrinya Mia Dyson pertama kali mengatakan kepada Maine Public. Dia meninggal pada hari Jumat, 28 Februari 2020.
Dyson memiliki karir yang penuh warna: Dia bekerja sebagai ilmuwan sipil untuk Royal Airforce di Perang Dunia II, sebelum kuliah di Universitas Cambridge untuk mendapatkan gelar sarjana matematika. Dia melanjutkan pendidikan pascasarjana di Cornell University, dan menjadi profesor di sana meskipun tidak pernah secara resmi mendapatkan gelar PhD.
Dyson bekerja di seputar ragam masalah fisika dan matematika: reaktor nuklir, fisika solid-state, ferromagnetism, astrofisika, dan biologi (salah satu idenya, Dyson Sphere, bahkan ditampilkan dalam episode “Star Trek”).
Dyson memenangkan Medali Max Planck dan Templeton Prize, dan menulis buku yang sering dikutip seperti “Disturbing the Universe” dan “The Scientist as Rebel.”
Dia juga sempat berada di area politik yang kemudian menjadi salah satu keahliannya. Khususnya, ia termasuk di antara 29 ilmuwan yang mendukung kesepakatan nuklir pemerintahan Barack Obama tahun 2015 dengan Iran. Dyson juga pernah bertindak sebagai penasihat militer mengenai penggunaan senjata nuklir selama Perang Vietnam pada tahun 1967.
Dan pada tahun 2009, Dayson menjadi subjek dari profil panjang di New York Times Magazine setelah menyatakan keraguannya tentang prediksi ilmiah seputar perubahan iklim. Dia berpegang teguh pada keyakinan itu, dan mengatakan kepada NPR pada tahun 2015 bahwa, “Saya tidak mengatakan bencana iklim tidak nyata, saya hanya mengatakan kita tidak tahu bagaimana mencegahnya.”
Dyson meninggalkan seorang istri berusia 64 tahun dan enam orang anak.