in ,

Filipina Protes Tindakan ‘Ilegal’ China di Atol Laut China Selatan yang Disengketakan

Pada bulan November, Filipina membatalkan misi pasokan di atol setelah tiga kapal penjaga pantai China memblokir dan menggunakan meriam air di kapal pasokan.

CakapCakapCakap People! Filipina mengajukan protes diplomatik baru terhadap kegiatan maritim China di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) 200 mil Manila. Demikian kata Kementerian Luar Negeri pada Jumat malam, 10 Juni 2022.

Itu adalah protes diplomatik kedua oleh Kementerian Luar Negeri minggu ini. Protes tersebut menambah lebih dari 300 pengaduan yang diajukan terhadap kegiatan “ilegal” Beijing di Laut China Selatan, Reuters melaporkan.

Filipina Protes Tindakan 'Ilegal' China di Atol Laut China Selatan yang Disengketakan
Filipina mengajukan protes diplomatik baru terhadap kegiatan maritim China di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) 200 mil Manila. Dalam foto ini Personel Penjaga Pantai Filipina mensurvei beberapa kapal yang diyakini sebagai kapal milisi China di Sabina Shoal di Laut Cina Selatan, dalam foto handout yang didistribusikan oleh Penjaga Pantai Filipina (Philippine Coast Guard) pada 5 Mei 2021 dan diambil menurut sumber pada 27 April 2021. [Philippine Coast Guard / Handout via REUTERS]

China terlibat dalam “penangkapan ikan secara ilegal” sementara kapal penjaga pantai China membayangi kapal Filipina dalam misi pasokan di sekitar kawanannya, kata Kementerian Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan.

“China tidak memiliki hak untuk menangkap ikan, memantau, atau mengganggu kegiatan sah Filipina di dalamnya,” tambahnya.

Kedutaan China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Kementerian Luar Negeri mengatakan tindakan China terjadi di Second Thomas Shoal, yang diklaim oleh Beijing dan Manila. Wilayah itu terletak 105 mil laut (195 km) dari provinsi Palawan Filipina.

Pada bulan November, Filipina membatalkan misi pasokan di atol setelah tiga kapal penjaga pantai China memblokir dan menggunakan meriam air di kapal pasokan.

Kapal China berlabuh di Whitsun Reef, di Laut China Selatan, pada Rabu, 23 Maret 2021. [FOTO: AFP / SATELITTE GAMBAR OLEH MAXAR TECHNOLOGIES]

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan dan terus menegaskan kehadirannya di jalur air strategis, meskipun keputusan arbitrase pada tahun 2016 membatalkan klaim Beijing.

Protes tersebut menggarisbawahi tantangan ke depan bagi Presiden terpilih Ferdinand Marcos, yang akan memiliki tindakan penyeimbangan yang rumit dalam mengejar hubungan ekonomi yang lebih kuat dengan China meski tidak tampak menyerah atas apa yang dilihat militer sebagai provokasi Beijing yang melanggar hukum di laut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Album Baru BTS 'Proof' Terjual Lebih dari 2 Juta pada Hari Pertama Rilis

Album Baru BTS ‘Proof’ Terjual Lebih dari 2 Juta pada Hari Pertama Rilis

BTS Puncaki Tangga Lagu iTunes di Seluruh Dunia Lewat Album Proof

BTS Puncaki Tangga Lagu iTunes di Seluruh Dunia Lewat Album Proof