CakapCakap – Cakap People! Filipina akan memperpanjang larangan pelancong dari India dan sembilan negara lainnya hingga akhir Agustus 2021 karena kekhawatiran yang ditimbulkan oleh varian Delta yang sangat menular dari virus corona. Demikian disampaikan juru bicara kepresidenan negara itu, Jumat, 13 Juli 2021.
Reuters melaporkan, pihak berwenang di Filipina berjuang untuk menahan lonjakan kasus virus corona ke level tertinggi dalam empat bulan, dengan infeksi tetap di atas angka 12.000 untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis, 12 Agustus 2021, dan rumah sakit di beberapa daerah mendekati kapasitas penuh.
Larangan perjalanan, yang pertama kali diberlakukan pada 27 April 2021, telah diperpanjang beberapa kali dan diperluas yang mencakup India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, Uni Emirat Arab, Oman, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyetujui rekomendasi gugus tugas virus corona untuk memperpanjang pembatasan perjalanan dari 16 Agustus hingga 31 Agustus 2021, kata juru bicara kepresidenan Harry Roque dalam sebuah pernyataan.
Wilayah ibu kota Manila, kawasan perkotaan 16 kota yang merupakan rumah bagi 13 juta orang, tetap berada di bawah penguncian ketat untuk menahan penyebaran Delta, sementara pemerintah meningkatkan upaya vaksinasi.
Dengan sekitar 11 persen dari 110 juta orang di negara itu sudah diimunisasi penuh, jutaan lainnya masih tetap sangat rentan terhadap COVID-19, yang telah menewaskan lebih dari 29.500 orang di negara Asia Tenggara itu.
Ketika kasus melonjak, lebih banyak rumah sakit di wilayah ibu kota telah melaporkan unit perawatan intensif (ICU), tempat tidur isolasi dan bangsal mendekati kapasitas penuh dan beberapa rumah sakit harus menolak pasien baru karena kekurangan tempat tidur dan ventilator.
Pusat-pusat vaksinasi di seluruh ibu kota Filipina, Manila, berusaha mempercepat tingkat inokulasi, termasuk dengan tetap buka 24 jam, untuk membantu memerangi peningkatan tajam dalam infeksi COVID-19 terkait dengan penyebaran varian Delta yang sangat menular.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Filipina mengatakan pada Rabu, 11 Agustus 2021, telah menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 Hayat-Vax yang diproduksi di Uni Emirat Arab (UEA).
Vaksin Hayat-Vax, yang disumbangkan oleh UEA, identik dengan vaksin Sinopharm dari China, dan akan diberikan kepada orang berusia 18 tahun ke atas, kata kepala FDA Rolando Enrique Domingo kepada Reuters.
Dosis vaksin COVID-19 Sinopharm yang telah disumbangkan kepada pemerintah disetujui untuk penggunaan darurat di Filipina pada 7 Juni 2021, menurut situs berita Filipina Rappler.