in ,

Filipina Larang Berciuman, Berpegangan Tangan, dan Pelukan di Depan Umum Cegah Penyebaran COVID-19

Tahun lalu, penggunaan sepeda motor dilarang di sebagian besar wilayah negara bahkan untuk pasangan dan orang yang tinggal di rumah yang sama.

CakapCakapCakap People! Kepolisian Nasional Filipina (PNP) melarang publik untuk melakukan personal display affection (PDA) di depan umum, termasuk berpegangan tangan, berciuman, dan pelukan di antara warga Filipina karena kasus COVID-19 terus meningkat di negara itu.

Dalam sebuah wawancara di Teleradyo, seperti yang dilaporkan Rappler.com, Rabu, 10 Maret 2021, juru bicara PNP Brigjen Ildebrandi Usana mengatakan bahwa dengan pembatasan karantina yang ketat dan pembukaan kembali ekonomi, orang cenderung saling merindukan dan akan melakukan berbagai hal untuk mengganti waktu yang hilang.

“Kita semua tahu bahwa ekonomi telah dibuka kembali dan banyak orang pergi keluar untuk bersantai. Banyak orang benar-benar merindukan satu sama lain,” kata Usana.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Dalam pesan teks, ahli epidemiologi Rontgene Solante mengatakan dia setuju dengan saran polisi.

“Menerapkan protokol keselamatan kesehatan masyarakat minimum secara ketat termasuk PDA tidak masalah bagi saya apalagi selama ini kasus meningkat,” katanya.

Tahun lalu, penggunaan sepeda motor dilarang di sebagian besar wilayah negara bahkan untuk pasangan dan orang yang tinggal di rumah yang sama. Menteri Dalam Negeri Eduardo Año telah membelanya dan mengatakan bahwa virus tersebut tidak memilih siapa yang akan menginfeksi termasuk pasangan, tetapi akhirnya larangan itu kemudian dicabut dan mengizinkan masyarakat.

Dipertanyakan

Sementara itu, Presiden Senat Pro Tempore Ralph Recto menyatakan penentangannya atas larangan tersebut, dengan mengatakan bahwa pernyataan Usana “tampaknya merupakan deklarasi perang terhadap cinta dari pihak kepolisian, dan bukan atas nama COVID“.

“Jika semua tindakan yang menunjukkan kasih sayang di depan umum dilarang — ciuman yang tidak berbahaya, berpegangan tangan, pelukan — maka aturan tersebut tidak masuk akal,” kata Recto.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Senator itu juga bertanya:

“Perhatikan, pernyataan juru bicara PNP tidak menyukai publik menampilkan ‘kemesraan’ karena alasan kesehatan’. Jadi, pasangan yang telah hidup bersama tidak dapat saling mengucapkan salam perpisahan di jalan saat mereka berangkat ke kantor dan harus saling mengirim emoji ciuman?”

“Kata-kata itu bisa menggerakkan — dan menakut-nakuti — suatu bangsa. Jika anda menggunakan mikrofon yang keras, jangan perlakukan itu seperti peluit polisi yang dapat Anda tiup kapan saja,” kata Recto, seperti dikutip Inquirer.net, Rabu, 10 Maret 2021.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CDC AS: Orang yang Sudah Divaksinasi COVID-19 Secara Penuh, Bisa Berkumpul Dalam Ruangan Tanpa Masker

Pria Ini Dulu Putus Kuliah Karena Tidak Mampu Bayar, Kini Sumbang Rp 288 Miliar Untuk Kampusnya