CakapCakap – Cakap People! Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mengesahkan dosis booster ketiga vaksin COVID-19 Pfizer dan Moderna yang diperuntukkan bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, NBC News melaporkan pada Rabu, 11 Agustus 2021, seperti yang dilansir Reuters.
Badan kesehatan itu akan mengubah otorisasi penggunaan darurat untuk kedua vaksin itu segera pada Kamis, 12 Agustus 2021, untuk memungkinkan orang-orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan untuk mendapatkan dosis tambahan, kata laporan itu, mengutip sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Badan tersebut memantau dengan cermat data yang tersedia dari penelitian yang memberikan dosis tambahan vaksin COVID-19 resmi kepada individu dengan gangguan kekebalan, kata juru bicara FDA Abby Capobianco dalam sebuah pernyataan.
“FDA, bersama dengan CDC, sedang mengevaluasi opsi potensial tentang masalah ini, dan akan berbagi informasi dalam waktu dekat,” kata Capobianco.
Panel penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akan bertemu pada hari Jumat untuk meninjau data tentang dosis booster pada individu yang kekebalannya terganggu. Meskipun tidak ada pemungutan suara yang tercantum dalam rancangan agenda pertemuan tersebut, entri Federal Register mengatakan pemungutan suara rekomendasi dijadwalkan.
Sebelumnya, pejabat tinggi penyakit menular AS, Anthony Fauci, mengatakan pada hari Minggu, 25 Juli 2021 lalu, bahwa warga Amerika yang kekebalannya terganggu mungkin akhirnya membutuhkan suntikan booster vaksin COVID-19 ketika Amerika Serikat menangani peningkatan kasus virus corona varian Delta.
“Mereka yang adalah pasien transplantasi, kemoterapi kanker, penyakit autoimun yang menggunakan rejimen imunosupresan, mereka adalah individu yang jika tidak mendapat booster ketiga, akan menjadi yang pertama rentan,” kata Fauci dalam wawancara dengan CNN, seperti yang dilansir Reuters.
Mengutip studi yang menunjukkan mungkin ada penurunan kekebalan pada orang yang divaksinasi, Fauci mengatakan pejabat kesehatan AS sedang meninjau data untuk menentukan kapan booster akan diperlukan.
“Ini situasi yang dinamis. Ini adalah pekerjaan yang sedang berjalan, berkembang seperti di banyak area pandemi lainnya, ”kata Fauci, Direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular.
“Anda harus melihat datanya.”