CakapCakap – Cakap People! Ada sejumlah fakta hujan cacing di China yang viral. Sebuah video viral yang diunggah oleh akun bercentang biru @TheInsiderPaper di Twitter menghebohkan jagat maya. Dalam rekaman bergambar berdurasi 10 detik itu, nampak deretan mobil yang bagian luarnya dipenuhi benda memanjang dan gelap seperti cacing. Objek yang diduga cacing tanah tersebut sukses membuat warganet merinding.
https://twitter.com/TheInsiderPaper/status/1634283529054965814
“Lihat, warga China diminta mencari tempat berlindung usai (diduga) turun hujan cacing”, tulis keterangan @TheInsiderPaper dalam bahasa Inggris.
Beberapa pengguna Twitter tidak mau ketinggalan untuk menanggapi video yang telah ditonton sebanyak 18,4 juta kali itu. Ada yang menganggapnya normal, di sisi lain, beberapa orang merasa takut.
“Sangat normal”, kata @MilenaAmit.
“Itu virus baru dari China”, kata @SillySaltyAFVet.
Lantas, sebenarnya apakah video itu hoaks ataukah sungguh nyata? Serta bagaimana fakta hujan cacing di China
Fakta Hujan Cacing di China
Menurut El Heraldo dari situs Edinburgh News, saat ini warga Tiongkok dianjurkan untuk membawa payung ketika beraktivitas di luar ruangan. Mereka menjalankan bisnis sehari-hari sambil dilindungi oleh payung supaya terhindar dari serangan ulat yang berguguran. Fenomena tersebut diberi nama hujan cacing oleh para warganet.
Di awal Maret, cacing sering muncul ke permukaan daratan, tepatnya pada bulan purnama pertama. Karena alasan itulah, Maret disebut sebagai bulan cacing di provinsi Liaoning, Cina. Namun tidak sedikit yang menafsirkan berbeda terkait benda sepanjang 8 sampai 10 cm tersebut.
Penyebab Hujan Cacing di China
Dikutip dari laman PurnEAUniversity.org pada Selasa 14 Maret 2023, otoritas setempat belum mengonfirmasi kejadian langka tersebut secara ilmiah. Fenomena unik jatuhnya hewan kelompok annelida bak dari langit itu dianggap sebagai hujan cacing tanah. Namun beberapa warganet membantahnya dan mengungkapkan objek itu merupakan bagi dari pohon poplar yang tumbang saat berbunga.
Bunga poplar tumbuh subur di China dan sering diisi dengan biji. Ketika jatuh, bentuknya menyerupai ulat karena silinder memanjar. Bunga poplar memiliki jadwal mekar musiman, yakni antara Februari dan Maret. Cabang pohonnya dapat menampilkan berbagai warna tergantung musim. Dan buahnya berwujud kapsul dengan biji berambut putih.
Tak sedikit pula yang berpendapat bahwa hinggapnya cacing di kap mobil dan badan jalan seperti tampak pada video, diakibatkan oleh badai. Angin ribut dengan kecepatan tinggi diduga mampu membawa cacing tanah melayang di udara dan menjatuhkannya di suatu lokasi karena perbedaan tekanan udara.
Wartawan dari China, Shen Siwei (@Shei_shiwei) membagikan cuitannya di Twitter dan meyakini bahwa video itu palsu. Dia menyebut benda berbentuk panjang dan pipih tersebut adalah bunga tulip yang sangat normal terjatuh di musim semi. Serta menyayangkan sikap pengguna media sosial yang mengolok-ngolok warga China dan akan menyantap cacing tanah itu.
Bukan tanpa alasan, kekhawatiran masyarakat dunia akan fenomena langka seperti hujan cacing tanah begitu tinggi. Mengingat COVID-19 yang sempat menyerang manusia selama beberapa tahun berasal dari Wuhan, China. Apalagi peneliti dari Smithsonian Tropical Research Institute menguak dugaan kelelawar sebagai dalang utama penyebaran virus corona.
Hujan Cacing di China Bukan Fenomena Baru
Menurut Greek Reporter, ahli biologi asal Norwegia, Karsten Erstad sempat terkejut usai menemukan ribuan cacing tanah ketika bermain ski pada April 2015. Dengan salju setebal 50 cm di atas permukaan tanah, dia ragu bahwa hewan tersebut dapat menembus dan bertahan dalam kondisi super dingin. Sebaliknya, dia berspekulasi bahwa cacing tanah jatuh dari langit setelah diangkat angin. Diperkirakan per meter persegi lahan, dihuni 20 cacing.
Sebelumnya, peristiwa serupa juga terekam di perbatasan Skotlandia pada 2011. Saat itu, seorang guru olahraga, David Crichton sedang mengawasi sekelompok anak laki-laki. Kemudian mereka mendengar suara benda terjatuh di sebuah lapangan. Setelah diperiksa, mereka melihat sekitar 20 cacing tanah.