CakapCakap – Era kendaraan listrik di Indonesia sudah dimulai. Seiring dengan itu, selain tersedianya unit kendaraan listrik, baik mobil listrik maupun sepeda motor listrik, pemerintah juga mendorong pembangunan infrastruktur untuk pendukungnya. Salah satu yang paling menjadi prioritas adalah pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) alias charging station. Menariknya nih Cakap People, pemerintah juga mengundan investor, sehingga akan terbuka peluang bisnis baru.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) akan menjadi motor dalam proyek pengadaan fasilitas charging station untuk kendaraan listrik ini, namun juga akan melibatkan pihak swasta untuk ikut menyediakan infrastruktur pendukung tersebut. Menurut General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), Ikhsan Asaad, pihaknya membuka peluang pembangunan SPKLU bersama swasta, dengan skema kerja sama seperti stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik PT Pertamina.
“Perusahan swasta akan mengoperasikan dan PLN memasok listriknya melalui skema partnership own – partnership operation (POPO),” ungkap Ikhsan, seperti yang dilansir oleh laman Kontan.co.id. Dia sendiri pun memperkirakan nilai investasi untuk satu SPKLU berkisar antara Rp 800 juta sampai Rp 1 miliar. Namun, asumsi balik modalnya memang belum dihitung. Ikhsan beralasan, karena PLN belum mendapatkan estimasi jumlah kendaraan listrik yang akan beredar dan dimiliki konsumen saat ini.
Sementara itu, skema harga listrik untuk SPKLU dari PLN berkisar Rp 1.650 hingga Rp 2.250 per kWh. “Tetapi hal itu juga tergantung biaya investasi jaringan,” kata Ikhsan lagi menambahkannya. Namun, harga yang dipatok PLN ini dinilai terlalu tinggi dan kurang menarik bagi mitra bisnis, seperti yang disampaikan oleh salah satu perusahaan swasta PT Optima Integra Tehnika. Perusahaan ini sendiri sudah tertarik untuk menjalankan bisnis charging station, dan sudah menyiapkan dana investasi.
Menurut Komisaris Utama PT Optima Integra Tehnika, Vicarna Yasier, dengan tarif Rp 900 per kwh saja, PLN sebenarnya sudah mendapatkan untung. Dia sendiri pun menilai idealnya tarif listrik yang dibebankan adalah sebesar Rp 1.100 per kwh. Sedangkan tarif Rp 1.650 per kwh dianggapnya akan berpotensi memperlambat program percepatan infrastruktur kendaraan listrik yang sedang digenjot pemerintah. Sedangkan untuk investasi SPKLU ini sendiri, mereka berencana menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk membangun lebih dari 1.000 titik SPKLU di seluruh Indonesia. Nah, ada Cakap People yang tertarik?