Kepopuleran makanan khas Jepang tidak bisa dipungkiri sudah sampai ke lidah masyarakat Indonesia. Banyak kuliner khas dari negeri sakura yang ternyata mampu diterima masyarakat tanah air yang memang juga diakui kelezatannya. Nah, salah satunya adalah Sushi. Makanan khas Jepang yang berhasil booming di kalangan pecinta kuliner.
Ternyata selain lezat Sushi juga disinyalir memiliki bahaya saat terus-menerus dikonsumsi lho! Hal tersebut bisa berasal dari bahan sushi yang rata-rata menggunakan olahan laut mentah yang pasti masih mengandung parabsit tertentu. Lantas, apa saja bahayanya jika kamu tetap mengonsumsinya dalam jangka yang panjang? Simak ulasan berikut ini!
1. Parasit dan Cacing Pita
Banyak kasus dalam dunia kesehatan yang menjelaskan bahwa parasit dan cacing pita bisa berasal dari konsumsi ikan mentah, terutama yang ada pada sushi atau sashimi. Terakhir kasus ini dialami oleh seorang pria yang didalam tubuhnya terdapat cacing herring yang berakibat sakit perut akut, mual, hingga anafilaksis.
2. Listeria
Listeria merupakan infeksi yang diakibatkan dari bakteri pathogen yang berada di dalam makanan. Bakteri ini bisa menimbulkan beberapa gejala seperti penyakit serius di dalam usus manusia.
3. Keracunan Scromboid
Kondisi ikan mentah rentan pada risiko keracunan scromboid. Oleh sebab itu, jika ingin makan ikan mentah, usahakan untuk mengonsumsinya dalam keadaan masih segar dan dingin. Gejala scromboid bisa dilihat dari gejala gatal-gatal, pusing, muntah dan diare.
4. Merkuri
Bahan yang sudah pasti ada di air laut adalah logam merkuri yang sangat berbahaya. Oleh sebab itu, mengonsumsi makanan olahan laut terutama ikan yang mentah dan dalam jumlah yang banyak akan mengakibatkan risiko keracunan merkuri semakin tinggi. Keracunan merkuri tidak hanya menimbulkan gejala tremor atau mati rasa saja, tetapi juga lebih parah bisa mengganggu fungsi otak seseorang. Semua ikan diyakini mengandung bahan berbahaya tersebut, terutama ikan laut yang banyak digunakan untuk mengolah sushi, antara lain seperti tuna, bluefin, lobster, dan ikan bass.
5. Kontaminasi Racun Buatan
Perdebatan tentang baiknya mengonsumsi ikan yang dibudidayakan atau yang murni dari tangkapan laut masih belum jelas hingga sekarang. Banyak yang mengatakan ikan hasil budidaya jauh lebih sehat karena anti dengan logam berbahaya dari laut. Padahal, pada ikan yang dibudidayakan juga pasti terpapar obat pertumbuhan ikan, misalnya seperti senyawa klorin dan pestisida yang bisa menyebabkan penyakit serius pada saraf dan otak.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!