CakapCakap – Cakap People! Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir. Munculnya subvarian baru dari Omicron kini turut mempengaruhi kenaikan jumlah pasien COVID-19 di sejumlah negara.
Virus ini telah menginfeksi lebih dari setengah miliar orang di dunia hingga saat ini.
Gejala COVID-19 bisa dirasakan dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Namun, tahukah kamu ternyata ada beberapa gejala yang tak akan hilang meskipun sang pasien sudah dinyatakan sembuh?
Jadi Gejala Permanen, Ini Gejala Pasca COVID-19 yang Masih Dirasakan Pasien
Pengobatan pasien COVID-19 nyatanya harus dilakukan bahkan sesudah dinyatakan sembuh. Sebab, ada beberapa gejala virus corona yang akan terus dirasakan oleh sang pasien.
Melansir dari Eat This Not That, Dr. Bayo Curry Winchell, Direktur Medis Perawatan Urgent dan Dokter, Carbon Health dan Rumah Sakit Saint Mary, mengatakan bahwa terdapat efek jangka panjang yang akan dirasakan pasien COVID-19.
“Sejauh ini apa yang diidentifikasi CDC sebagai efek jangka panjang berkisar dari serangkaian gejala umum,” ungkap Dr. Bayo Curry-Winchell. Namun, setelah diteliti lebih lanjut, ada beberapa gejala yang tidak akan pernah hilang dan akan terus terjadi.
Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui apa saja efek jangka panjang dari paparan COVID-19. Berikut adalah beberapa gejala COVID-19 yang tidak akan bisa hilang meski sudah dinyatakan sembuh.
1. Masalah Pernapasan
Gejala virus corona yang mungkin tidak akan bisa hilang sepenuhnya adalah gangguan sistem pernapasan. Umumnya, COVID-19 memang menyerang sistem pernapasan, hal ini dibuktikan dengan keluhan sesak napas dan lebih mudah merasa lelah oleh beberapa pasien.
Sayangnya, masalah pernapasan menjadi salah satu efek panjang dari COVID-19. Sehingga pasien yang dinyatakan sembuh pun kerap kali masih mengalaminya.
2. Hilangnya Indra Penciuman dan Perasa
Gejala selanjutnya adalah hilangnyanya indra penciuman dan perasa. COVID-19 memiliki kemampuan untuk memengaruhi sel-sel di hidung yang menyebabkan hilangnya indra penciuman.
Meskipun gejala ini bisa hilang dalam beberapa minggu, tetapi kita harus tetap berhati-hati. Pun juga kita harus cermat dalam membedakan apakah gejala ini hanya gejala pasca COVID-19 atau justru re-infeksi.
3. Masalah Pada Jantung
Selain hilangnya indera penciuman dan perasa, COVID-19 juga menyerang otot jantung. Akibatnya, bisa terjadi sesak nafas, jantung berdebar, hingga detak jantung yang cepat dan tidak normal.
Gejala ini tidak hanya dialami oleh penderita COVID berat, tapi penderita gejala ringan pun juga dapat mengalaminya. Untuk itu, selalu tetap jaga kesehatan jantung dengan mengatur asupan makanan dan olahraga teratur.
4. Kelelahan dan Masalah Neurologis
Sering kelelahan, sakit kepala, sesak nafas, dan gejala neurologis juga menjadi salah satu gejala COVID-19. Gejala neurologis adalah masalah kesulitan untuk berpikir atau sering disebut kabut otak.
CDC juga menambahkan, “Orang dengan kondisi pasca-COVID dapat mengembangkan atau terus memiliki gejala yang sulit dijelaskan dan dikelola,”
Orang dengan gejala yang tidak dapat dijelaskan inilah yang mungkin kerap disalahpahami. Padahal kondisi pasien seperti ini yang seharusnya mendapatkan diagnosis cepat dan menerima perawatan atau pengobatan yang tepat.