Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Virus corona (COVID-19) ini tak memiliki emosi dan tak punya hati! Virus ini menginfeksi siapa saja, tak pandang bulu bahkan mereka sanggup “merampas” orang-orang yang kita cintai.
Virus ini telah menguasai dan meneror seluruh dunia sejak kurang dari enam bulan terakhir. Ayah empat anak ini hanyalah korban lain dari COVID-19, tetapi bagi anak-anak ini, dengan ayah mereka yang telah meninggal akibat COVID-19 dan ibu mereka juga telah meninggal lima tahun yang lalu karena kanker, membuat mereka kini harus berjuang sendiri menghadapi hidup.
Melansir Mirror, Jumat, 22 Mei 2020, ayah dari empat anak itu adalah Miguel Plangca, 55 tahun. Ia meninggal dunia setelah enam minggu terinfeksi COVID-19, dengan meninggalkan anak-anak; Mikee, 21, Michael, 19, John, 14, dan Chekie yang berusia 12 tahun.
Miguel Plangco meninggalkan Ozamis, Filipina, untuk bekerja dan mencari nafkah untuk keluarganya di Irlandia 25 tahun yang lalu.
Sang ayah ini bekerja tanpa lelah sepanjang waktu di bidang pengemasan di sebuah pabrik di Naas, Irlandia. Dia memastikan secara konsisten mengirim uang untuk keluarganya di Filipina.
Sayangnya, istrinya, Gilceria, meninggal dunia pada tahun 2015 karena kanker, yang membuat anak-anaknya pindah ke Irlandia untuk bersama ayah mereka.
Putri pertamanya, Mikee, yang sedang sangat berduka dan kehilangan ini menceritakan bagaimana semuanya terjadi begitu tiba-tiba, dimana ayahnya awalnya hanya sakit pilek dan batuk tetapi kemudian harus dirawat di ICU. Miguel menghabiskan 41 hari di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia di Irlandia.
Mikee mengatakan bahwa fokus utamanya sekarang adalah adik-adik lelaki dan perempuannya, tetapi ia mengaku dalam kesulitan sekarang karena mereka tidak yakin apakah masih akan diizinkan untuk tetap tinggal di Irlandia.
Pengorbanan Sang Ayah
Mikee menceritakan bahwa ayahnya meninggalkan Filipina agar bisa bekerja dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya. Dalam 25 tahun, sebelum ia dan adik-adik kandungnya pergi ke Irlandia, mereka hanya bisa menghubungi ayah mereka melalui panggilan video dan kunjungan dua kali setahun.
Ketika mereka pertama kali tiba di Irlandia, sang ayah beralih dari shift siang ke shift malam sehingga Mikee bisa menyelesaikan pendidikannya. Bukan hanya itu, sang ayah juga merawat adiknya, Michael, yang memiliki ketidakmampuan belajar (learning disabilites), sebelum pergi bekerja di malam hari.
“Ayah saya membuat begitu banyak pengorbanan untuk kami. Dia adalah pria yang baik dan semua yang dia lakukan untuk kita. ”
Dengan bantuan ayahnya, Mikee akhirnya menyelesaikan Leaving Cert sebelum akhirnya kini melanjutkan tugas sang ayah sebagai penjaga penuh waktu untuk adiknya; Michael.
Untuk saat ini, satu-satunya keluarga mereka di Irlandia adalah saudara perempuan sang ayah yaitu Fely, yang tiba pada tahun 2009 dan kemudian menikah dengan warga Irlandia. Dia bekerja sebagai pengasuh anak dan juga tinggal di Naas.
Tak ada kata-kata yang cukup untuk menghibur keluarga ini atas kehilangan yang mereka rasakan. Salut untuk Mikee, pada usia muda, dia telah mengambil tanggung jawab besar untuk menjaga saudara-saudaranya.
Cakap People! Virus corona ini bisa mengubah hidup seseorang dalam waktu singkat. Jadi, jangan lupa pakai masker jika harus keluar rumah, jaga kebersihan diri; mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, hindari kerumunan atau keramaian. Selain itu, tetaplah berada di rumah, stay safe, dan habiskan lebih banyak waktu dengan keluarga di rumah.
