CakapCakap – CEO Tesla Elon Musk mengatakan Twitter mungkin akan mengenakan biaya tambahan untuk akun pemerintah dan komersial. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk perubahan yang akan Musk bawa setelah ia mengambil Twitter.
“Twitter akan selalu gratis untuk pengguna biasa, tetapi mungkin akan ada sedikit biaya untuk pengguna komersial atau pemerintah,” kata Musk dalam tweet-nya.
Dalam cuitan lain, ia mengatakan sejumlah pendapatan akan lebih baik dibandingkan tidak ada pendapatan sama sekali.
Bos Tesla itu telah setuju membeli Twitter seharga 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 633 triliun. Perkiraan biaya bunga sebesar satu miliar dolar AS telah menimbulkan spekulasi Musk akan mengenakan biaya pada platform.
Dalam serangkaian tweet yang mengacu pada ambisinya beberapa pekan terakhir, Musk menyarankan sejumlah perubahan ke Twitter, termasuk membuat algoritme transparan bagi pengembang dan pengguna. Dia juga telah berjanji untuk mengalahkan robot spam dan “mengotentikasi semua manusia.”
Dilansir The Guardian, Rabu, 4 Mei 2022, pekan lalu, Musk telah memberi tahu bank dia akan mengembangkan cara baru untuk memonetisasi tweet dan menindak gaji eksekutif untuk memangkas biaya di platform media sosial.
Selain itu, dia juga berencana mengembangkan fitur untuk menumbuhkan pendapatan bisnis, termasuk cara baru menghasilkan uang dari tweet yang berisi informasi penting atau menjadi viral. Pada Met Gala tahunan di New York, Musk ingin jangkauan Twitter lebih luas, tidak sebatas dari populasi Amerika. Saat ini, Twitter memiliki 229 juta pengguna harian di seluruh dunia.
Dalam tweet yang sudah dihapus, Musk menyarankan perubahan pada layanan berlangganan premium platform bernama Twitter Blue, termasuk memangkas harganya, melarang iklan, dan memberikan opsi untuk membayar dalam cryptocurrency dogecoin.