CakapCakap – Cakap People! Miliarder di bidang teknologi yang merupakan pendiri Tesla, Elon Musk, telah menghadirkan mobil listrik Model 3 kepada konsumennya. Menuju jalan suksesnya itu, ia bahkan pernah sampai rela tidur di lantai perusahaan.
Dalam laporan CNBC pada 2018 lalu, dikatakan bahwa meskipun saat ini Elon Musk adalah orang yang sukses, tetapi diakuinya bahwa dirinya harus berjuang untuk mengatasi satu kebiasaan buruk ketika dalam perjalanan menuju kesukesan itu.
https://www.instagram.com/p/Byyiy8IBYMY/?igshid=1eylpvry9eok4
Rupanya, Elon Musk memiliki kebiasaan buruk mengonsumsi minuman berkafein dalam jumlah yang banyak. Hal itu diungkapkannya kepada majalah mobil Jerman, Auto Bild pada tahun 2014.
“Dulu, saya suka menghabiskan delapan [minuman diet coke] sehari atau sesuatu yang konyol,” kata Musk kepada majalah mobil Jerman Auto Bild pada 2014. “Hari ini mungkin hanya satu atau dua gelas, jadi itu tidak terlalu gila.”
Sebelumnya, Elon Musk adalah penggemar berat kopi atau minuman berkafein. “Dulu saya minum banyak sekali kopi, jadi saya benar-benar seperti kecanduan” katanya.
Namun, Musk menyadari bahwa mengonsumsi terlalu banyak kafein memiliki dampak tidak baik. “Saya terlalu banyak minum kafein dan itu tidak baik.”
Sejak saat itu, Musk mengurangi porsi kafeinnya dengan hanya mengonsumsi dua cangkir kopi sehari. Tapi, kebiasaan miliarder teknologi ini tampaknya tak dialaminya sendiri dalam hal konsumsi kafein.
https://www.instagram.com/p/B2CoQR7BtWL/?igshid=bc2cz15ckox6
Sebuah survei baru-baru ini dari National Coffee Association menemukan orang Amerika minum kopi pada tingkat tertinggi dalam enam tahun. Pada 2018, sebanyak 64 persen orang dewasa Amerika mengatakan mereka minum secangkir kopi pada hari sebelumnya. Angka itu meningkat 62 persen jika dibanding tahun 2017.
Sementara itu, konsumsi diet soda telah menurun. Sebuah jajak pendapat Gallup menemukan bahwa 24 persen orang Amerika minum soda diet dan 44 persen minum soda secara keseluruhan. Namun, mayoritas orang Amerika mengatakan mereka berusaha menghindari minum soda.
Meskipun para ahli medis tidak sepakat mengenai apakah kopi bermanfaat bagi kesehatan, hampir semua setuju bahwa minum diet kokas dan terlalu banyak mengonsumsi kafein akan merusak kesehatan.
Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Boston menemukan bahwa orang yang mengonsumsi diet soda setiap hari, tiga kali lebih berpeluang menderita stroke atau demensia dalam sepuluh tahun ke depan. Selain itu, aspartam pemanis buatan yang ditemukan dalam sebagian besar soda diet telah dikaitkan dengan migrain, suasana hati yang mudah marah, kecemasan dan insomnia.
Ahli kesehatan juga memperingatkan agar tidak meminum kafein dalam jumlah tinggi.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kopi dalam jumlah yang tinggi menciptakan siklus beracun ini: kelelahan, yang mengarah pada peningkatan konsumsi kopi, mengganggu tidur, yang mengarah pada kelelahan pada siang keesokan harinya, yang kemudian mengarah pada lebih banyak konsumsi kopi.
Satu studi menemukan bahwa kopi dalam jumlah sedang sekalipun dapat secara signifikan meningkatkan tingkat stres dan kecemasan ketika dikonsumsi dalam periode waktu yang singkat.
Tetap saja, pecinta kopi seperti Musk tidak perlu khawatir. Sebuah analisis oleh Otoritas Pangan dan Keamanan Eropa menemukan bahwa mengonsumsi hingga 400 mg kafein sehari, atau sekitar empat gelas ukuran standar, masih aman untuk orang dewasa yang sehat. Studi tambahan bahkan menemukan bahwa minum kopi dalam jumlah sedang dapat meningkatkan kinerja memori dan meningkatkan fungsi mental.
Kini, Elon Musk mengatakan kepada Auto Bild bahwa dia telah mengganti minuman berkafeinnya dengan minuman H2O yang enak.
2 Comments
Leave a Reply2 Pings & Trackbacks
Pingback:Elon Musk: "Saya Benar-benar Tidak Ingin Menjadi CEO Tesla", Begini Kisah Awalnya! - CakapCakap
Pingback:Elon Musk Buka Lowongan Kerja di Tesla: Saya ‘Tidak Peduli Bahkan Jika Kamu Hanya Lulusan SMA’ - CakapCakap