CakapCakap – Cakap People! Twitter atau X, bakal melakukan verifikasi akun pengguna dengan menggandeng perusahaan Israel. Pengguna Twitter/X, perlu mengirimkan swafoto bersama tanda pengenal yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk keperluan verifikasi akun ke perusahaan verifikasi Israel.
Verifikasi Akun X
Dikutip dari Al Jazeera, informasi pribadi pengguna Twitter/X yang diperlukan untuk proses verifikasi akan ditangani oleh perusahaan perangkat lunak asal Israel, AU10TIX yang bakal menyimpan informasi hingga 30 hari. Pihak X mengatakan bahwa data yang dikumpulkan dari profil pengguna akan digunakan untuk tujuan keselamatan dan keamanan, termasuk mencegah peniruan.
Merespons kabar tersebut, banyak pengguna X yang tidak senang dengan keputusan perusahaan untuk menyimpan data pengguna dan menunjukkan hubungan karyawannya dengan intelijen Israel. Sebagian yang lain menyatakan ketidaknyamanannya dalam memberikan data mereka kepada perusahaan ketika begitu banyak pelanggaran data yang dilaporkan di masa lalu.
Rekam Jejak AU10TIX
AU10TIX membantu menciptakan sistem verifikasi identitas untuk bandara dan kontrol perbatasan pada tahun 1980-an dan 90-an sebelum berekspansi seiring dengan pertumbuhan internet, menjadi apa yang digambarkan sebagai “ruang digital” pada tahun 2002. Kini, AU10TIX mempunyai beberapa klien terkenal, seperti Uber, PayPal, dan Google.
Elon Musk yang mengakuisisi Twitter pada Oktober 2022 tampaknya telah menyelesaikan verifikasi ID pada 1 Agustus. Ia menunjukkan bahwa sistem verifikasi ID sudah beroperasi dan oleh karena itu akan segera muncul ke publik.
Perubahan-Perubahan yang Dilakukan oleh Elon Musk Menyebabkan Masalah Verifikasi
Biaya berlangganan bulanan dikenakan kepada pengguna Twitter terverifikasi pada November 2022. Verifikasi kemudian diperluas ke akun mana pun dengan nomor telepon terverifikasi dan langganan aktif ke paket Twitter Blue yang memenuhi syarat.
Pada tanggal 1 April, Twitter mengumumkan akan mulai menghapus program verifikasi lama dan menghapus tanda centang terverifikasi lama. Perubahan ini menimbulkan kekhawatiran, seperti peniruan identitas akan lebih mudah dilakukan di platform dan memberikan kredibilitas palsu pada akun yang menyebarkan informasi yang salah.
Sebagai tanggapan, platform tersebut memperkenalkan tanda centang emas dan abu-abu, yang masing-masing digunakan oleh organisasi terverifikasi dan akun yang berafiliasi dengan pemerintah.
Pada Juli 2023, Musk mengumumkan bahwa Twitter akan berganti nama menjadi X. Proses verifikasi X terbaru, yang membutuhkan swafoto bersama tanda pengenal yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah bagian dari upaya untuk menambahkan lapisan keamanan tambahan terhadap peniruan identitas dan penipuan.
Kekhawatiran di Kalangan Warga Palestina Tentang Penggunaan AU10TIX
Dilansir dari The New Arab, terdapat kekhawatiran di kalangan warga Palestina mengenai andil AU10TIX dalam urusan ini karena rekam jejak perusahaan Israel lainnya yang pernah menyalahgunakan informasi pribadi. Spyware Pegasus yang dibuat oleh perusahaan Israel, NSO Group diduga telah digunakan oleh sejumlah rezim Arab untuk memata-matai para aktivis.
Mantan istri jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi menggugat NSO Group tahun ini atas dugaan penggunaan perangkat lunak pemantauan untuk memata-matai pesan-pesannya menjelang pembunuhannya. Lebih lanjut, pemerintah Israel juga memata-matai warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan warga Palestina di Israel, melalui spyware dan teknologi lainnya.
Banyak pengunjung dengan tujuan ke Israel yang diinterogasi di pelabuhan masuk, di mana mereka berisiko dideportasi. Kemudian, warga Palestina sering dikenakan penahanan administratif, yang memungkinkan otoritas Israel untuk menahan tersangka tanpa batas waktu.