in

Eksperimen Manusia Goa: Hidup 40 Hari Tanpa Ponsel dan Cahaya Matahari

Eskperimen dilakukan untuk menguji kemampuan adaptasi manusia

CakapCakap – Cakap People, dewasa ini manusia kian dimanjakan dengan perkembangan teknologi. Sehingga sehari saja hidup tanpa kecanggihan tersebut seolah ada yang kurang.

Namun dilakukan sebuah eksperimen bertajuk ‘manusia goa’ yang mengharuskan manusia hidup tanpa ponsel, jam maupun sinar matahari. Percobaan tersebut diikuti oleh 15 relawan di Prancis.

Menguji cara manusia beradaptasi. Gambar via kompas.com

Pasca eksperimen usai, para peserta pun menceritakan pengalaman barunya tersebut. Selama 40 hari lamanya, mereka hidup tanpa ada jam, ponsel, dan cahaya matahari guna menguji kemampuan adaptasi manusia saat diisolasi.

Kelompok relawan itu terdiri dari 7 wanita dan 8 pria. Mereka menjalani percobaan di goa Lombrives sebagai bagian dari proyek seharga 1,4 juta dolar AS atau sekitar Rp 20,3 miliar.

Proyek itu dipimpin oleh Human Adaptation Institute yang berakhir pada 24 April 2021. Sukarelwan dipimpin keluar goa oleh Christian Clot, yang merupakan penjelajah Prancis-Swiss. Mereka keluar sembari melemparkan senyum di wajah pucatnya.

Sekian lama berada di kegelapan, relawan memakai kacamata khusus guna melindungi matanya saat keluar. Selama hidup dalam goa, mereka tidur di tenda dan membuat listrik sendiri memakai sepeda kayuh lantaran tiada cahaya alami.

Mereka juga diharuskan menimba air dari sumur dengan kedalaman 44,5 meter. Lantaran tak ada matahari, maka tim harus mengikuti jam biologis guna mengetahui waktu tidur, makan, hingga menjalankan tugas sehari-hari.

Seorang relawan mengatakan jika dirinya mengira berada di bawah tanah selama 23 hari. Kelompok relawan itu tak dapat berkomunikasi dengan dunia luar, tidak memakai ponsel maupun perangkat elektronik lain.

Tidak mengoperasikan gadget dan perangkat elektronik apapun. Gambar via liputan6.com

Johan Francois menceritakan jika ia berlari memutar sejauh hampir 10 kilometer dalam goa supaya tetap bugar. Pada wartawan, ia mengaku ingin segera keluar dari goa. Tapi relawan lain mengucapkan keinginannya untuk ingin tinggal lebih lama di goa tersebut.

Pihak Human Adaptation Institute turut memantau relawan dengan cermat selama mereka ada dalam goa. Pemeriksaan pola tidur tim dilakukan, begitu pula dengan interaksi sosial, serta fungsi kognitif. Kegiatan otak relawan juga dikumpulkan sebelum serta sesudah memasuki goa.

Para ilmuwan di balik proyek tersebut menyebut jika hasil eksperimen bakal membantu mereka memahami cara manusia bisa beradaptasi dengan keadaan kehidupan yang ekstrem serta hidup dalam isolasi menyeluruh Cakap People.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gegara Tersesat, Kucing Ini Ikuti Pendaki Sampai ke Puncak Gunung 3.000 Meter

Begini 2 Cara Masak Nasi Pulen Ala Orang Jepang, Dijamin Enak