CakapCakap – Dunia digital terus berkembang semakin pesat saat ini. Alhasil, Cakap People tentu bisa melihat sendiri berbagai proses pekerjaan dilakukan secara otomasi berkat perkembangan teknologi komputasi. Namun, dampak kemajuan teknologi ini ternyata tidak hanya mempermudah pekerjaan manusia, tetapi juga menyebabkan ada sekitar 23 juta pekerjaan di Indonesia yang akan hilang di masa mendatang. Setidaknya demikian perkiraan yang baru disampaikan oleh McKinsey.
Berdasarkan laporan berjudul ‘Otomasi dan Masa Depan Pekerja Indonesia: Pekerjaan yang Hilang, Muncul dan Berubah’, McKinsey memprediksi akan ada 23 juta pekerjaan di Indonesia yang hilang karena digantikan otomasi pada tahun 2030 mendatang, seperti dilansir laman CNBCIndonesia.com. Menurut Associate Partner McKinsey & Company Southeast Asia, Vivek Lath, pekerjaan yang akan hilang dan digantikan oleh otomasi adalah yang bersifat repetisi atau berulang-ulang. “Misalnya data entry, payroll officer, production workers, machine operator, dan data collection,” ungkap Vivek.
Ditambahkan oleh President Director PT McKinsey Indonesia, Phillia Wibowo, ada beberapa skill penting yang harus dikuasai secepatnya oleh para pekerja, agar tak digantikan otomasi. “Perdebatan publik mengenai otomasi di Indonesia, sering kali terfokus pada risiko masa depan pekerjaan. Tetapi menurut penelitian kami, akan lebih banyak pekerjaan baru yang akan diciptakan dibanding yang hilang. Ini didorong peningkatan pengeluaran konsumen dan infrastruktur,” komentar Philia pula.
Oleh karena itu, Philia menilai Indonesia harus mulai fokus menyiapkan transisi keterampilan, agar tidak tergeser oleh otomasi. “Fokus untuk menyiapkan keterampilan untuk adopsi teknologi, dan khususnya Indonesia akan perlu berfokus meningkatkan pendidikan dan pelatihan kejuruan untuk mengajar, memberi dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja di era kerja baru,” katanya lagi.
Seiring dengan pergeseran menuju ekonomi digital yang sudah semakin tidak terhindarkan saat ini, keterampilan baru tersebut akan dibutuhkan, baik oleh pencari kerja yang baru pertama kali mencari kerja, maupun pekerja yang melakukan perpindahan. Tentu saja perubahan kebutuhan tenaga kerja ini pun juga akan memberikan implikasi yang jelas untuk pendidikan di Indonesia masa mendatang. Nah, Cakap People juga harus menyiapkan diri nih!