CakapCakap – Cakap People! Duta Besar (Dubes) Afghanistan untuk China, Javid Ahmad Qaem, meninggalkan jabatannya pada awal Januari 2022 setelah berbulan-bulan tanpa gaji dari Kabul menyusul perebutan kekuasaan oleh Taliban. Demikian diungkapkannya di Twitter pada Senin, 10 Januari 2022.
Reuters melaporkan, dalam surat serah terima tertanggal 1 Januari 2022, juga diposting di Twitter, Qaem mengatakan bahwa banyak diplomat di kedutaan telah pergi, dan Kabul belum mengirimi mereka gaji sejak Agustus 2021.
“Ada banyak alasan, pribadi dan profesional, tetapi saya tidak ingin menyebutkannya di sini,” katanya tentang keputusannya untuk meninggalkan jabatannya.
The end to an honorable responsibility: I quit my job as Ambassador. It was an honor to represent AFG 🇦🇫 and my people.There are many reasons, personal and professional, but I don’t want to mention them here. I have handed over everything smoothly through a handover note. pic.twitter.com/a4A6y7yOBP
— Javid Ahmad Qaem (@JavidQaem) January 10, 2022
Dalam suratnya, Qaem mengatakan bahwa orang baru telah ditugaskan di kedutaan, dia hanya menyebut orang tersebut sebagai “Mr. Sadaat.” Kementerian luar negeri Afghanistan tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang siapa pengganti Qaem.
Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengatakan pada briefing harian pada hari Selasa bahwa Qaem telah meninggalkan China, tanpa memberikan rincian kapan atau ke mana dia pergi.
China berbagi perbatasan pendek dengan Afghanistan dan Beijing telah mengirim pasokan kemanusiaan ke negara itu sejak kembalinya Taliban secara tiba-tiba pada Agustus 2021 lalu.
Pemerintah internasional, termasuk China, belum mengakui pemerintah Taliban sebagai pemerintah yang sah. Sanksi ketat telah melumpuhkan keuangan publik negara itu.
Kembalinya Taliban secara tiba-tiba ke tampuk kekuasaan telah membuat ratusan diplomat Afghanistan di luar negeri dalam keadaan limbo, khawatir akan keluarga di rumah dan putus asa untuk mengamankan perlindungan di luar negeri.
Surat Qaem mengatakan bahwa pada 1 Januari 2022 ada sisa sebesar $100.000 di salah satu rekening bank kedutaan, serta jumlah yang tidak diungkapkan di rekening lain. Surat itu juga mencatat bahwa kunci lima mobil kedutaan akan ditinggalkan di kantor Qaem dan dua mobil perlu dibuang.
“Saya sudah membayar gaji semua staf lokal sampai 20 Januari 2022. Pekerjaan mereka sudah selesai,” katanya.
Sejak Agustus 2021, China telah meminta Taliban untuk mengejar kebijakan moderat sambil membasmi kelompok-kelompok yang dianggap mengancam stabilitas di wilayah barat jauh Xinjiang.
Beijing juga menyerukan kekuatan Barat untuk mengakhiri sanksi dan mengirim bantuan ke Afghanistan.