in ,

Dua Varian Utama COVID-19 di China Ditemukan di Malaysia

Lebih kurang 80 persen kasus COVID-19 di China saat ini merupakan infeksi dari varian BA.5.2. dan BF.7.

CakapCakapCakap People! Kementerian Kesehatan Malaysia mendeteksi dua varian utama COVID-19 yang sedang merebak di China, yakni BA.5.2 dan BF.7, ditemukan di Negeri Jiran itu.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah dalam keterangan tertulisnya di Putrajaya, Senin, 2 Januari 2023, mengatakan hingga 31 Desember 2022 lalu terdapat 4.148 kasus infeksi BA.5.2 dan tiga kasus infeksi BF.7.

Lebih kurang 80 persen kasus COVID-19 di China saat ini merupakan infeksi dari varian BA.5.2. dan BF.7. Varian-varian tersebut tergolong sublineage Omicron BA.5 dan belum digolongkan sebagai Variant of Concern (VOC) Lineage Under Monitoring (LUM) yaitu varian tersebut sedang diawasi secara ketat oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

Dua Varian Utama COVID-19 di China Ditemukan di Malaysia
Foto ilustrasi. Kementerian Kesehatan Malaysia mendeteksi dua varian utama COVID-19 yang sedang merebak di China, yakni BA.5.2 dan BF.7.

Ia mengatakan belum ada data yang dapat mengaitkan peningkatan jumlah kasus infeksi atau kematian dengan kedua varian COVID-19 tersebut.

Namun demikian, menurut dia, kedua varian tersebut diyakini dapat menyebabkan reinfeksi atau mempunyai tingkat penularan yang lebih tinggi mengingat jumlah kasus di China yang tinggi.

Kemenkes Malaysia, kata dia, akan meninjau kembali situasi saat ini dari waktu ke waktu ketika ada perubahan signifikan yang pada gilirannya memerlukan perubahan strategi kesehatan masyarakat. Hal itu akan segera diumumkan oleh WHO kepada seluruh negara anggota serta masyarakat umum.

Menteri Kesehatan Malaysia Zaliha Mustafa mengatakan, pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kebimbangan masyarakat dengan adanya peningkatan kasus COVID-19 di China, serta larangan yang dibuat untuk wisatawan dari negeri Tirai Bambu tersebut di sejumlah negara.

Ilustrasi

Ia mengatakan dengan mengacu pada informasi yang sudah ada, vaksin COVID-19 efektif untuk memberikan perlindungan dari gejala yang buruk akibat infeksi varian tersebut. Karena itu, KKM meminta masyarakat yang telah menerima dosis booster pertama lebih dari enam bulan lalu agar dapat mengambil dosis booster kedua dan tidak menunggu vaksin bivalen.

Saat ini Malaysia mencatat 49,8 persen saja rakyat Malaysia yang telah mendapatkan vaksin dosis penguat pertama dan hanya 1,9 persen saja yang mengambil vaksin dosis booster kedua.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Resep Mie Yamin Udang, Mudah Membuatnya!

Resep Mie Yamin Udang, Mudah Membuatnya!

Ahli Minta Indonesia Ikuti Anjuran WHO untuk Pakai Masker

Ahli Minta Indonesia Ikuti Anjuran WHO untuk Pakai Masker