CakapCakap – Cakap People! Kepala rumah sakit lain di Wuhan, pusat wabah virus corona dilaporkan telah dirawat di rumah sakit setelah tertular penyakit tersebut.
Menurut laporan The Daily Mail, Rabu, 19 Februari 2020, penyakit dokter Wang Ping pertama kali dilaporkan oleh Beijing News, mengutip sumber di dalam Rumah Sakit No. 8 Wuhan. Artikel itu juga digunakan oleh media pemerintah China News.
Sebuah pesan yang beredar di media sosial China hari itu menyatakan bahwa para dokter sangat membutuhkan plasma darah untuk menyelamatkan nyawa dokter Wang.
Pemerintah China telah meminta pasien virus corona yang baru pulih untuk menyumbangkan darah mereka karena plasma mereka dianggap memiliki antibodi terhadap virus yang mematikan itu.
Seorang juru bicara di Rumah Sakit No. 8 mengonfirmasi bahwa dokter Wang telah terpapar virus corona baru dan sedang dirawat di Rumah Sakit Jinyintan.
Juru bicara itu menambahkan bahwa rumah sakit Jinyintan telah menemukan plasma darah yang cocok.
Rumah sakit tidak memberikan komentar tentang kondisi dokter Wang.
Berita tentang dokter Wang yang terkena virus corona muncul sehari setelah Dr Liu Zhiming, pemimpin Rumah Sakit Wuhan Wuchang yang berusia 51 tahun, meninggal, Selasa pagi, 18 Februari 2020, setelah ‘upaya penyelamatan habis-habisan gagal’, menurut penyiar televisi pemerintah China, CCTV.
Dokter Liu dipuji karena ‘kontribusinya yang penting dalam pekerjaan memerangi dan mengendalikan virus corona baru’.
China dituduh berusaha menutupi kematian pekerja medis di tengah krisis kesehatan.
Laporan kematian dokter Li awalnya ditarik pada Senin malam oleh pejabat yang mengklaim bahwa dokter masih berusaha untuk menghidupkannya kembali.
Skenario yang sama juga terjadi pada petugas medis lain, yaitu Dr Li Wenliang, yang merupakan dokter pertama yang memberikan peringatan adanya virus corona. Dia meninggal karena virus itu dua minggu lalu.
Baik Rumah Sakit No. 8 Wuhan atau Rumah Sakit Jinyintan telah merilis pernyataan resmi tentang kondisi yang saat ini sedang dialami oleh dokter Wang.