CakapCakap – Cakap People! Dokter-dokter senior di Inggris telah memperingatkan bahwa 250 ventilator yang dibeli Inggris dari China berisiko menyebabkan “bahaya besar bagi pasien, termasuk kematian,” jika peralatan medis itu digunakan di rumah sakit, menurut surat yang disiarkan oleh NBC News, Kamis, 30 April 2020.
Pengumuman itu dibuat setelah pemerintah Inggris membeli 250 ventilator dengan nama merek dan model Shangrila 510, dari produsen asal China yang bernama Beijing Aeonmed Co. Ltd., dan menemukan bahwa kualitas pasokan oksigen ventilator ini adalah “variabel dan unreliable (tidak dapat diandalkan atau dipercaya)”.
Dalam sebuah surat yang merinci ventilator di bawah standar yang mereka beli dari China, para dokter Inggris juga mengatakan bahwa mesin ventilator memiliki “pasokan oksigen yang bermasalah, tidak dapat dibersihkan dengan baik, memiliki desain yang tidak dikenal dan manual instruksi yang membingungkan”. Mereka menambahkan bahwa mesin-mesin itu juga tampaknya dibuat untuk penggunaan ambulans, dan bukan untuk penggunaan rumah sakit.
Para dokter Inggris mengatakan bahwa pasokan oksigen ventilator dari produsen Beijing Aeonmed Co. Ltd. adalah “variabel dan unreliable (tidak dapat diandalkan)” dan kualitas alat berat tampak “basic”. Mereka juga merinci bahwa case fabric mesin tidak dapat dibersihkan dengan benar, di mana itu adalah hal yang penting ketika merawat virus yang sangat menular seperti novel COVID-19. Pabrikan China tidak menyertakan selang koneksi oksigen “non-EU.”
“Kami menunggu penarikan dan penggantian ventilator ini dengan perangkat yang lebih mampu memberikan ventilasi perawatan intensif untuk pasien kami,” tulis dokter Inggris dalam surat yang ditujukan kepada pejabat National Health Service (NHS) dan dilihat oleh NBC News.
Para dokter Inggris menyimpulkan bahwa ventilator model Shangrila 510 tidak cocok untuk digunakan dalam pandemi saat ini. Karena ini dirancang untuk penggunaan di ambulans, bukan untuk penggunaan yang diletakkan di samping tempat tidur pasien di rumah sakit. Para dokter mengatakan mereka harus mengimprovisasi stand darurat agar mesin keluar dari troli rumah sakit.
Surat yang ditujukan kepada pejabat senior NHS ditulis oleh seorang dokter anestesi senior dan dokter perawatan intensif, yang mewakili sekelompok dokter dan manajer senior yang bekerja di Birmingham, di kota-kota di UK yang terpukul parah akibat novel Coronavirus.
Ventilator — alat medis yang membantu pasien untuk mendapatkan oksigen dan bernafas — sangat penting untuk merawat pasien COVID-19 yang paru-parunya diserang oleh virus yang menyebabkan penyakit pernapasan tersebut.
NBC News dapat mengkonfirmasi dari Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris, yang mengawasi NHS dan pengadaan ventilator dari luar negeri, bahwa surat itu sudah diterima dan saat ini sedang mengangkat masalah ini dengan produsen China.
Departemen tersebut menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dalam surat tentang berapa banyak ventilator yang dibeli, alasan memilih model tersebut, dan apakah telah dikonsultasikan dengan dokter garis depan sebelum membelinya. Departemen kesehatan hanya mengatakan bahwa ventilator dari China belum didistribusikan atau digunakan oleh rumah sakit manapun di Inggris.
Kejadian ini bukan pertama kalinya ketika peralatan medis buatan China tidak memenuhi standar kualitas tinggi untuk merawat pasien yang menderita virus corona. Ada laporan sebelumnya bahwa negara-negara, termasuk Spanyol, Italia, dan Belanda, menarik kembali semua masker dan masker pelindung lainnya yang dibeli dari China, karena tidak memenuhi standar perlindungan orang yang menggunakannya.
Pada bulan April, kepala agen suplai medis darurat Finlandia mengajukan pengunduran dirinya setelah pengiriman masker medis bernilai jutaan dolar dari China ditemukan di bawah standar, berkualitas rendah, dan tidak cocok untuk digunakan ketika dipakai untuk merawat pasien COVID-19.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Xhao Lijian segera meyakinkan semua negara bahwa mereka akan “menindak produk palsu dan buruk” dan akan menjatuhkan hukuman dengan “toleransi nol” kepada perusahaan manufaktur yang ditemukan mengekspor peralatan medis di bawah standar.
6 Comments
Leave a Reply6 Pings & Trackbacks
Pingback:Virus Corona Ditemukan dalam Sperma Pasien COVID-19, Bahkan Setelah Sembuh! Para Ilmuwan Sarankan Pakai Kondom - CakapCakap
Pingback:11 Juta Warga Wuhan di China Bakal Dites COVID-19 Pasca Muncul Kasus Baru - CakapCakap
Pingback:Masker Berteknologi Pintar Ini Bakal Menyala saat Deteksi Virus Corona - CakapCakap
Pingback:CDC Peringatkan Tentang ‘Sindrom Misterius’ yang Menimpa Anak-anak dengan COVID-19 - CakapCakap
Pingback:Studi: Cucilah Tangan Minimal Enam Kali Sehari untuk Cegah Penularan Virus Corona - CakapCakap
Pingback:Inilah yang Dialami Pasien COVID-19 Kritis Saat Harus Pakai Ventilator - CakapCakap