CakapCakap – Cakap People! Bagi sebagian besar dari kita, gejala COVID-19 mungkin sudah menjadi sesuatu yang kita ketahui dan pahami, mengingat seringnya kita diingatkan dalam beragam informasi. Batuk, sesak napas, sulit bernapas, adalah deretan gejala yang ditunjukkan COVID-19. Tetapi ternyata, menurut laporan CNN dan The New York Times, ada gejala baru COVID-19 yang ditambahkan ke dalam daftar tersebut.
Menurut kedua sumber berita tersebut, dokter di Amerika Serikat dan Inggris kini menyerukan agar hilangnya indera penciuman dan rasa ditambahkan ke dalam daftar ‘alat skrining’ untuk digunakan ketika mendiagnosis kasus COVID-19 yang potensial.
Gejala baru COVID-19 itu disebut sebagai anosmia, istilah yang menggambarkan kondisi kehilangan kemampuan penciuman seseorang. Kondisi itu juga membuat seseorang menjadi tidak bisa mencium bau-bauan. Kehilangan penciuman juga berpengaruh dalam merasakan makanan. Karena menghirup aroma makanan penting dalam merasakan makanan, tidak hanya rasa asin, manis, asam, atau pahit di lidah.
Gejala anosmia ini telah ditemukan pada pasien yang dites positif tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda lain dari gejala COVID-19.
“Anosmia, khususnya, telah terlihat pada pasien yang pada akhirnya dites positif virus corona tanpa menunjukkan gejala lain,” demikian bunyi pernyataan dari The American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery.
Gejala ini juga konsisten dengan apa yang telah dilaporkan dalam pernyataan yang dibuat oleh ENT UK, sebuah organisasi profesional yang mewakili ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan di Inggris. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh mereka, organisasi tersebut menyatakan dalam situsnya:
“Sudah ada bukti yang baik dari Korea Selatan, China dan Italia bahwa sejumlah besar pasien dengan infeksi COVID-19 terbukti telah mengembangkan anosmia.”
Dalam sebuah wawancara dengan Sky News , Senin, 23 Maret 2020, Profesor Nirmal Kumar, seorang konsultan otolaringologi dan ahli bedah kepala dan leher, telah mencatat bahwa kehilangan indera penciuman atau rasa ini paling sering terlihat pada pasien yang lebih muda yang sebaliknya tidak menunjukkan gejala lain dari coronavirus Covid-19. Dia menambahkan bahwa mereka yang menunjukkan gejala-gejala ini harus segera mengisolasi diri selama tujuh hari untuk mencegah penyebaran infeksi.
Jadi, Cakap People! Jika kamu menunjukkan gejala yang sama, mungkin sudah saatnya kamu mengkarantina diri sendiri agar aman dan tidak menyebarkan pada orang lain.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Kontak dengan Pasien Positif, 700 Ribu Orang di Indonesia Terancam Kena COVID-19 - CakapCakap