CakapCakap – Cakap People! Secara umum diketahui bahwa seseorang yang terjangkit virus corona baru (COVID-19) dapat menularkan walaupun mereka tidak menunjukkan gejala apapun.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa masa inkubasi virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 itu adalah sekitar 14 hari yang juga dikenal sebagai periode “presymptomatic“, di mana pada masa ini, beberapa orang yang terinfeksi dapat menularkan virus keapda orang lain sebelum menunjukkan gejala.
Tetapi Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Datuk Dr Noor Hisham Abdullah, mengatakan bahwa orang dengan COVID-19 yang tidak menunjukkan gejala tidak memiliki potensi untuk menularkan ke orang lain. Hal itu karena mereka memiliki ‘virus load‘ yang rendah dibandingkan dengan mereka yang menunjukkan gejala penyakit.
Lebih lanjut ia mengatakan, bagaimanapun bahwa individu yang memiliki gejala terkena COVID-19 bisa menularkan ke orang lain dua hari sebelum menunjukkan gejala, The Star melaporkan seperti dilansir dari World of Buzz, Selasa, 2 Juni 2020.
“Jadi, kita perlu membedakan bahwa yang tanpa gejala tidak memiliki masalah karena tidak ada infektivitas. Tetapi kami menemukan bahwa mereka yang memiliki gejala dan dua hari sebelum memiliki gejala tersebut, mereka dapat menginfeksi orang lain,” katanya pada konferensi pers Kementerian Kesehatan Malaysia, Minggu, 31 Mei 2020.
Dr Noor Hisham melanjutkan dengan mengatakan bahwa pada minggu pertama menunjukkan gejala, virus itu cukup aktif untuk menginfeksi orang lain, tetapi jika individu yang terinfeksi diisolasi antara delapan hingga 10 hari, atau 14 hari seperti yang dilakukan pemerintah saat ini, Level infektivitasnya dapat dikurangi menjadi hampir nol.
“Adapun mereka yang tidak menunjukkan gejala, mungkin mereka tidak akan dapat menulari orang lain dalam waktu 14 hari. Tetapi infeksi dapat terjadi dua hari sebelum periode simtomatik. Jadi, jika kita bisa mengisolasi mereka, kita bisa memutus rantai transmisi COVID-19,” katanya.
Seperti diketahui sebelumnya, Dr Noor Hisham juga sudah menyampaikan bahwa pasien COVID-19 akan dipulangkan dari rumah sakit setelah 14 hari diisolasi bahkan jika mereka masih diuji positif, karena mereka tidak akan lagi menularkan. Dia mengatakan bahwa hasil uji pasien COVID-19 masih bisa positif setelah 14 hari karena virus yang telah luruh atau karena tes itu mendeteksi fragmen virus yang mati.
Pada awalnya, Departemen Kesehatan Malaysia memiliki protokol yang mengatakan bahwa pasien COVID-19 bisa dipulangkan dari rumah sakit hanya jika mereka telah diuji negatif sebanyak dua kali dalam periode lebih dari 24 jam dan kemudian satu kali negatif.
Tapi sekarang, setelah menerima informasi dari WHO dan juga penelitian dari negara lain bahwa infektivitas menurun setelah 14 hari, maka seorang pasien di Malaysia akan dipulangkan ke rumah meski hasil uji tetap positif pada akhir karantina mereka.