Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Eropa menjadi kawasan kedua setelah Amerika Latin yang melampaui 250.000 kematian pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020, dengan rekor jumlah infeksi COVID-19 harian yang dilaporkan dalam dua minggu terakhir. Demikian menurut penghitungan yang dilakukan Reuters.
Eropa melaporkan 200.000 infeksi dalam sehari untuk pertama kalinya pada hari Kamis, 22 Oktober, karena banyak negara Eropa Selatan minggu ini melaporkan jumlah kasus tertinggi dalam satu hari.
Eropa menyumbang hampir 19% kematian global dan sekitar 22% kasus COVID-19 global, menurut penghitungan Reuters.
Inggris, Italia, Prancis, Rusia, Belgia, dan Spanyol menyumbang hampir dua pertiga dari sekitar 250.000 kematian yang tercatat hingga saat ini dari total sekitar 8 juta kasus di seluruh Eropa.
Inggris memimpin jumlah korban meninggal akibat COVID-19 di Eropa dengan sekitar 45.000 kematian, diikuti oleh Italia, Spanyol, Prancis, dan Rusia. Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pada hari Kamis bahwa Inggris tidak dapat bergantung pada vaksin dan perlu menggunakan tindakan lain untuk memperlambat pandemi.
Berdasarkan laporan kematian rata-rata harian selama tujuh hari terakhir, Rusia melaporkan 250 kematian per hari, jumlah korban tertinggi di Eropa, diikuti oleh Inggris dan Prancis dengan masing-masing sekitar 143 kematian akibat COVID-19.
Prancis menjadi negara ketujuh yang melaporkan lebih dari 1 juta kasus virus corona pada hari Jumat, 23 Oktober 2020. Hal itu telah menjadikan Prancis sebagai salah satu negara yang paling terpukul dalam gelombang kedua COVID-19 dan telah memberlakukan jam malam di sebagian besar negara bagian.
Jumlah rata-rata kematian akibat COVID-19 yang dilaporkan setiap hari di Prancis telah meningkat selama 10 hari berturut-turut, menurut analisis Reuters.
Spanyol baru-baru ini melewati 1 juta kasus COVID-19 dan melaporkan 136 kematian per hari pada rata-rata tujuh hari terakhir dari kematian yang dilaporkan. Angka kematiannya sekitar 7,38 per 10.000 orang adalah yang tertinggi di Eropa dan tertinggi kedua di dunia setelah Peru.
Penghitungan COVID-19 global mencapai sekitar 42,9 juta kasus dan 1,1 juta kematian saat artikel ini diturunkan.
Sementara layanan kesehatan sejauh ini belum kewalahan sejauh gelombang pertama, otoritas medis telah memperingatkan kemungkinan lonjakan permintaan tempat tidur perawatan intensif karena cuaca yang lebih dingin memaksa lebih banyak orang di dalam ruangan dan infeksi menyebar.
