CakapCakap – Cakap People! Penderita diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular (CVD), seperti serangan jantung dan stroke. Dikutip dari Heart Foundation, penyakit tersebut merupakan penyebab utama kematian pada penderita diabetes tipe 2. Orang dengan diabetes juga memiliki empat kali lebih besar kemungkinan mengalami serangan jantung.
Seiring berjalannya waktu, kadar gula darah tinggi karena diabetes dapat merusak pembuluh darah di jantung dan meningkatkan risiko penumpukan lemak. Semakin lama seseorang menderita diabetes, semakin tinggi kemungkinan terkena penyakit jantung. Sekitar 30 persen penderita diabetes tipe 2 juga mengalami CVD.
Faktanya, bagi orang yang memiliki diabetes, risiko kematian akibat penyakit jantung setara dengan orang yang pernah mengalami serangan jantung. Selain itu, ada juga peningkatan risiko masalah kesehatan lain yang dapat menyebabkan penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau kelebihan berat badan.
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa faktor lain yang menyebabkan penderita diabetes mengalami penyakit jantung:
1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung yang paling umum di kalangan penderita diabetes. Kondisi ini memberi tekanan pada jantung dan merusak pembuluh darah. Kondisi ini membuat seseorang lebih rentan terhadap berbagai komplikasi termasuk serangan jantung, stroke, masalah ginjal, dan masalah penglihatan.
2. Kolesterol tinggi
Kadar lemak darah yang tidak dikelola dengan baik seperti kolesterol dan trigliserida sering terjadi pada penderita diabetes. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Terlalu banyak kolesterol LDL (jahat) dan tidak cukup kolesterol HDL (baik) dapat menyebabkan penumpukan plak lemak di pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan dan menyebabkan serangan jantung atau stroke.
3. Obesitas
Penderita diabetes lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Kedua kondisi ini merupakan faktor risiko penyakit jantung. Obesitas juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol.
4. Tidak banyak gerak
Tidak banyak bergerak dapat meningkatkan faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi dan obesitas. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan agar setiap orang dewasa melakukan latihan aerobik intensitas sedang minimal 2 jam 30 menit per minggu. Selain itu, latihan yang bisa dilakukan adalah berjalan, bersepeda, atau menari.
5. Merokok
Jika seseorang menderita diabetes dan perokok, risiko terkena penyakit jantung akan jauh lebih tinggi. Asap rokok dan diabetes menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang menyebabkan penyempitan. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi, mulai dari serangan jantung dan stroke hingga masalah kaki.