Di Jepang, Karyawan Perempuan Dilarang Pakai Kacamata Saat Bekerja, Mereka Tuntut Hak!

CakapCakap – Cakap People! Kalangan perempuan Jepang menuntut hak untuk diperbolehkan memakai kacamata saat bekerja. Tuntutan itu menjadi trending di Twitter setelah laporan adanya perusahaan yang memberlakukan larangan mengenakan kacamata. Aturan itu dipandang kaku terhadap penampilan perempuan.

Reuters melaporkan, Jumat 8 November 2019, tagar “kacamata dilarang” telah menjadi trending setelah sebuah acara televisi Jepang mengekspos adanya tempat kerja yang memaksakan larangan tersebut kepada karyawan perempuan.

“Ini adalah aturan yang kedaluwarsa,” salah satu pengguna Twitter mengunggah di bawah tagar, sementara yang lain menyebut alasan yang diberikan oleh atasan tersebut adalah “bodoh”.

Hal itu bermula saat seorang karyawan perempuan yang bekerja di restoran mengunggah sebuah tweet bahwa dia diberitahu berulang kali untuk tidak mengenakan kacamatanya karena itu akan terlihat “tidak sopan” dan mereka tidak pergi dengan kimono tradisional yang dia kenakan.

Tweet itu diunggah oleh akun @wine_kimono bulan lalu, dan sejak itu telah dibagikan hampir 13.000 kali.

“Jika peraturan melarang hanya perempuan untuk mengenakan kacamata, ini adalah diskriminasi terhadap perempuan,” kata Kanae Doi, Direktur Advokasi Global Human Rights Watch, Jepang, kepada Thomson Reuters Foundation pada hari Jumat 8 November 2019.

Suara keras juga datang setelah kampanye awal tahun ini yang menuntut perusahaan Jepang berhenti memaksa karyawan perempuan mereka memakai sepatu hak tinggi untuk bekerja.

Lebih dari 21.000 orang menandatangani petisi online yang dimulai oleh seorang aktris Jepang awal tahun ini yang menyerukan pelarangan sepatu hak tinggi wajib di tempat kerja, yang dikenal sebagai gerakan #KuToo.

Menanggapi hal itu, seorang menteri di Jepang mengatakan bahwa ekspektasi aturan berpakaian adalah “penting dan sesuai” di tempat kerja.

Jepang berada di peringkat 110 dari 149 negara dalam laporan terbaru Global Gender Gap di Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum), jauh tertinggal dari negara-negara maju lainnya.