in ,

Detektif Amatir Manfaatkan Teknologi, Melacak dan Merekam Kejahatan Perang di Ukraina

Mereka berharap, apa yang mereka lakukan, suatu hari nanti bisa digunakan di pengadilan.

CakapCakapCakap People! Ribuan detektif amatir berbagi temuan mereka tentang kejahatan perang dan pergerakan pasukan pasca invasi Rusia ke Ukraina. Mereka berharap, apa yang mereka lakukan, suatu hari nanti bisa digunakan di pengadilan.

Sebut saja Justin Peden tinggal di Birmingham, Alabama, Amerika Serikat. Invasi Rusia ke Ukraina telah mengguncang hidupnya. Dan sekarang. Pria berusia 20 tahun itu merupakan salah satu detektif Twitter yang paling menonjol.

Peden belum pernah ke Eropa Timur. Tapi tidak menyurutkan minatnya mengetahui seluk-beluk informasi kawasan tersebut. Sejak berusia 13 tahun, ketika Rusia mencaplok semenanjung Krimea pada 2014, dia tertarik mendalami konflik Ukraina.

Detektif Amatir Manfaatkan Teknologi, Melacak dan Merekam Kejahatan Perang di Ukraina
Warga Ukraina berjalan melalui reruntuhan bangunan yang rusak di Borodianka, Oblast Kyiv, Ukraina pada 22 April 2022 [Foto: Metin Aktaş / Anadolu Agency]

Dia menghabiskan sebagian besar waktu luangnya “terbang menggunakan Twitter” di atas wilayah yang disengketakan di Ukraina timur tersebut.

Peden, yang menggunakan “Intel Crab” di Twitter, menjelajahi internet untuk mencari citra satelit, lintasan penerbangan, dan video TikTok. Dia kemudian berbagi temuan tersebut dengan 255.000 pengikutnya, memposting analisis pergerakan pasukan atau koordinat yang tepat dari serangan rudal Rusia.

Selain Peden, ada Kyle Glen. Pada siang hari, pria asal Wales itu bekerja di bidang penelitian medis. Di malam hari, ia menjadi detektif Twitter dengan melakukan OSINT atau Open Source Intelligence, praktik mengumpulkan informasi dari sumber yang dipublikasikan atau tersedia untuk umum.

Bagian inti dari pekerjaan detektif amatir ini adalah geolokasi. Setiap kali mendapatkan video atau gambar konflik, mereka yang menggemari OSINT akan menyisir bahan tersebut untuk menentukan lokasi yang tepat dari kejadian yang ditampilkan. Hal ini memungkinkan mereka untuk memverifikasi keakuratan materi atau untuk menyanggah laporan palsu.

Ilustrasi [Foto via Pixabay]

Kembali pada tahun 2014, jaringan OSINT, Bellingcat, hanya menggunakan sumber yang dapat diakses secara bebas seperti gambar satelit dan ponsel untuk membuktikan bahwa pesawat penumpang MH17 ditembak jatuh oleh unit anti-pesawat Rusia.

Sejak saat itu, komunitas Sherlocks Twitter menjadi lebih banyak akal. Pada awal perang Rusia di Ukraina, penggemar OSINT melacak pergerakan konvoi militer Rusia menggunakan video dari Tiktok.

Sementara ‘detektif’ lain mendaftarkan diri di aplikasi kencan seperti Tinder untuk memancing anggota militer Rusia di dekat perbatasan di Belgorod. Mereka menggunakan profil pribadi palsu untuk menipu agar bisa mencari informasi. “OSINT benar-benar berkembang pesat dalam enam bulan terakhir,” kata Glen, dikutip dari dw.com, Selasa, 3 Mei 2022.

Pemerintah dan badan-badan intelijen juga menghargai masukan dari jenis intelijen yang baru ini. Melalui aplikasi pemerintah Ukraina bernama Diia, warga sekarang dapat mengunggah gambar dan video yang diberi tag geoi pergerakan pasukan Rusia.

“Kami menerima puluhan ribu pesan setiap hari. Mereka sangat berguna,” kata Menteri Transformasi Digital Ukraina Mikhailo Fedorov, kepada The Washington Post.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Indonesia Tambahkan 176 Kasus COVID-19 pada 4 Mei

Arab Saudi Laporkan Nol Kematian COVID-19

Arab Saudi Laporkan Nol Kematian COVID-19