CakapCakap – Cakap People! Kamu bisa membayangkan bagaimana ketika desa-desa yang biasanya ramai harus berubah menjadi hening dan sunyi. Bahkan, penduduk setempat pun hanya bisa berbicara dengan suara yang lirih.
Kondisi ini benar-benar terjadi pada sepuluh desa yang terletak di daerah Himalaya India. Desa ini berubah sunyi selama 42 hari untuk menghormati para dewa saat musim dingin.
Saat keheningan berlangsung selama 42 hari tersebut, penduduk desa setempat mengaktifkan perangkat dengan mode bisu, mematikan radio dan bahkan mematikan nada dering ponsel. Mereka juga tidak mengizinkan klakson di jalan desa atau berbicara dengan keras.
Dikutip dari India Today, Minggu, 19 Januari 2020, tradisi keagamaan ini telah diikuti sejak lama di Goshal, Shanag dan delapan dusun kecil lainnya dengan jumlah penduduk kurang dari 10.000 orang, di distrik Kullu, sekitar 250 km dari ibu kota negara bagian Himachal Pradesh, India.
Keheningan yang selalu berlangsung setiap tahun pada Makar Sankranti atau 14 Januari, berlanjut hingga akhir bulan ‘Magh’, tahun ini yang akan berakhir pada 24 Februari.
Saat keheningan berlangsung, penduduk setempat juga menghindari mendengarkan musik, menonton televisi atau melakukan pekerjaan rumah tangga dan bekerja di ladang yang menimbulkan kebisingan.
Alasan keheningan ini dilakukan adalah karena mereka berkeyakinan bahwa para Dewa: Gautam Rishi, Ved Vyas Rishi, dan Kanchan Nag, dewa ular yang kuilnya terletak di desa Goshal, empat kilometer dari Manali bagian atas, sedang bermeditasi.
Legenda mengatakan bahwa dewa utama, Gautam Rishi, bermeditasi di mana kuil itu berada. Setiap tahun di Makar Sankranti, kuil berusia ratusan tahun, ditutup selama masa ini.
Kuil ini akan dibuka kembali ketika para dewa kembali dari meditasi musim dingin mereka. Selama periode ini, tidak ada upacara keagamaan yang dilakukan di kuil, kata pendeta Hari Singh kepada IANS, dikutip dari Gulf News.
“Setiap tahun, pada hari pertama ‘Magh’, kuil ditutup setelah melakukan ritual, berdasarkan keyakinan bahwa para dewa melakukan perjalanan ke surga untuk bermeditasi. Mereka sekarang akan kembali ke bumi pada bulan ‘Phalguna’ yang jatuh pada 24 Februari , kata Hari Singh.
Selama persinggahan para dewa, tidak ada yang diizinkan membuat suara yang diyakini akan mengganggu meditasi mereka dan dapat menimbulkan kemarahan mereka.
Sesuai tradisi, penduduk setempat akan memulai kegiatan rutin mereka hanya ketika para dewa kembali ke kuil dan kuil dibuka kembali.
INDIA TODAY | GULF NEWS | TEMPO