CakapCakap – Cakap People! Apa saja manfaat lompat tali bagi otot dan kesehatan? Bermain lompat tali sering dilakukan anak-anak dan sebagian orang dewasa. Sejumlah aktivitas kebugaran pun sering memasukkannya sebagai bagian dari latihan intensitas tinggi atau sebagai latihan ketangkasan bagi petinju.
Dilansir dari Live Strong, lompat tali membantu mengkondisikan sendi penahan beban, tepatnya di pergelangan kaki, lutut, dan pinggul, sekaligus memberikan latihan yang meningkatkan detak jantung dan bisa dilakukan di rumah. Ada empat manfaat lompat tali yang bagus untuk melatih koordinasi, kesehatan kardiovaskular, serta ketahanan otot dan tulang.
Kelenturan tendon kaki
Pertama, meningkatkan kelenturan tendon kaki. Lompat tali dapat membantu meningkatkan kelenturan tendon di kaki yang menopang persendian, seperti tendon achilles di kaki bagian bawah dan di dekat lutut, jelas terapis fisik Sarah Zimmer.
“Tendon ini bekerja seperti pegas, menyimpan energi dan kemudian melepaskannya, dan harus memiliki tingkat kekakuan dan fleksibilitas yang sesuai untuk menyimpan dan kemudian melepaskan energi,” kata Zimmer.
Bikin otot kuat
Kedua, meningkatkan otot tubuh bagian bawah tungkai dan kaki. Kamu memerlukan latihan untuk meningkatkan kelincahannya. Lompat tali dapat membantu melatih otot-otot tersebut menjadi lebih kuat dan lebih cepat, yang sangat membantu dalam lari atau olahraga yang memerlukan perubahan kecepatan dan arah dengan cepat, seperti basket dan sepak bola, kata Zimmer.
Meningkatkan daya tahan kardiovaskuler
Manfaat ketiga adalah meningkatkan daya tahan kardiovaskular melalui pelatihan gaya HIIT.
“Lompat tali adalah cara yang bagus untuk melatih sistem aerobik dalam waktu singkat jika tidak punya waktu untuk latihan aerobik yang lebih lama, seperti lari,” ujarnya. “Lompat tali juga bisa menjadi aktivitas yang baik digunakan saat memulihkan atau merehabilitasi cedera di mana Anda belum bisa menoleransi lari, mendaki, atau bersepeda lebih lama,” tambah Zimmer.
Olahraga yang menyenangkan
Terakhir, lompat tali lebih menyenangkan dibanding olahraga biasa di treadmill. Hal ini mungkin menghidupkan kembali kenangan indah tentang lompat tali saat kecil dan tantangan mengatur waktu dan koordinasi yang diperlukan agar berhasil lompat tali juga dapat menjadi stimulus mental yang baik.
“Lompat tali butuh waktu dan koordinasi, yang jika Anda tidak yakin dengan kedua hal tersebut dapat menyebabkan risiko tersandung atau jatuh,” kata Kate Ligler, pelatih olahraga ketahanan di Colorado.
Bagi mereka yang kesehatan sendinya terganggu, dampak lompat tali bisa jadi terlalu berat dan menyakitkan karena gerakan mendarat dan melompat ke atas yang berulang-ulang. Zimmer menyarankan untuk memulai dari yang pelan dan berkembang secara perlahan. Mulailah dengan lompat tali selama 5-10 menit secara berkala dengan interval 30 detik lompat dan 1 menit istirahat hingga waktu habis. Cobalah 1-2 kali seminggu untuk melihat bagaimana tubuh merespons lompat tali.