CakapCakap – Cakap People! Mie instan menjadi salah satu makanan favorit banyak orang. Biasanya, banyak orang gemar menyantap mie instan dipadukan dengan berbagai makanan lainnya, seperti telur, sosis, sayur-sayuran, keju, hingga nasi.
Namun, rupanya, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan mie instan. Apa alasannya?
Makanan apa saja yang dimaksud? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya!
Nasi
Tak sedikit orang Indonesia yang menganut prinsip, “belum makan kalau belum makan nasi”. Hal ini berlaku pula ketika menyantap mie instan, yang sering kali dipadukan dengan nasi putih.
Perlu dipahami, mie dan nasi sama-sama karbohidrat. Kombinasi keduanya bisa memicu obesitas karena memiliki kalori tinggi.
Menurut Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Siloam Hospital, dr Vito Damay, SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC, kebiasaan makan mi instan dicampur nasi bisa memicu timbulnya hipertensi. Hal ini karena kurangnya serat di tengah karbohidrat berlebih dari mie instan dan nasi.
“Karena nasi saja dengan campur mi instan berarti kan memang karbohidrat berlebihan, gizi lain yang kurangnya misal seratnya nggak ada, proteinnya nggak ada, namun malah tinggi garam kalau dicampur semua bumbu-bumbunya juga menyebabkan risiko hipertensi,” ungkapnya, dilansir dari detikSulsel.
Jika kamu terpaksa mengonsumsi mie instan dicampur nasi karena tidak ada lauk lain yang tersedia, kamu bisa mengakalinya dengan aktivitas fisik. Olahraga mampu membakar kalori dan mencegah orang mengalami obesitas.
Telur dan Nasi
Selain nasi, telur juga menjadi makanan favorit yang sering disantap bersama dengan mie instan. Mulai dari telur ceplok, orak-arik, rebus, hingga setengah matang. Tak jarang, ada pula yang suka menyantap mie instan, nasi, dan telur di saat bersamaan.
Kombinasi ketiganya rupanya tidak disarankan untuk dikonsumsi. Alasannya pun sama, yaitu karena makanan ini memiliki kalori tinggi dan bisa menyebabkan obesitas.
“Mi dan telur saja kalorinya sudah hampir 500, ada sekitar 496 kkal. Ditambah nasi misal satu centong perkiraan ada 100 gram, berarti sudah 200 kkal. totalnya hampir 700 kkal sekali makan,” kata Pengurus Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) yang juga berprofesi sebagai Dokter spesialis penyakit dalam sub endokrin, EM Yunir, dilansir dari CNN Indonesia.
Manusia hanya membutuhkan sekitar 1600-1700 kalori dalam 24 jam. Oleh karena itu, mengonsumsi mi instan bersama telur dan nasi sudah hampir mencapai setengah dari kebutuhan kalori harian.
Kerupuk
Kerupuk menjadi salah satu makanan pendamping favorit masyarakat Indonesia. Gurih dan renyah, makanan ringan ini sangat cocok untuk jadi teman makan, tak terkecuali mie instan.
Namun, berlebihan makan mie instan dan kerupuk berisiko memicu gangguan metabolisme, sebagaimana dilansir dari detikHealth.
Metabolic syndrome, demikian para ahli menyebutnya, adalah akar penyakit diabetes serta gangguan jantung dan pembuluh darah, yang banyak diidap generasi masa kini.
Jumlah kandungan kalori, karbohidrat, dan lemak dalam mi instan dan kerupuk ternyata nyaris sama. Jika kamu mengonsumsi keduanya secara bersamaan dan berlebihan, bisa memicu obesitas dan overweight yang terkait dengan gangguan metabolisme.
Selain itu, hindari pula mengonsumsi mie instan dengan gorengan, makanan tinggi MSG, dan makanan cepat saji lainnya untuk menghindari timbulnya penyakit.
Cara Mengonsumsi Mie Instan yang Sehat
Mie instan adalah karbohidrat dan hampir sepenuhnya terbuat dari tepung. Meski bukan hal yang buruk untuk dikonsumsi dan harus dalam batas wajar, diperlukan tambahan gizi lainnya saat mengonsumsi mie instan.
Dilansir dari CNN Indonesia, menurut dokter spesialis gizi, Inge Permadhi, kamu bisa menambahkan sayuran hijau agar sajian mi instan lebih seimbang. Misalnya, bayam, sawi, brokoli, dan sayuran hijau lainnya.
Selain itu, ketika memasak mie instan, disarankan mengurangi jumlah bumbu yang terdapat dalam bungkus untuk mengurangi asupan garam yang dapat diserap oleh tubuh.
Lalu, berapa banyak porsi yang aman dalam menyantap mie instan? Dilansir dari detikFood, banyak ahli gizi merekomendasikan agar kita tidak mengonsumsi mie instan lebih dari dua kali dalam dua minggu.
Artinya, dalam satu bulan, kita sebaiknya tidak mengonsumsi mie instan lebih dari empat kali. Konsumsi mie instan yang berlebihan dapat berdampak pada peningkatan berat badan.