CakapCakap – Cakap People! Para demonstran anti-vaccine (anti vaksin) turun ke jalan-jalan di seluruh Eropa barat. Mereka memprotes persyaratan vaksin COVID-19, dengan lebih dari 100.000 orang berkumpul di Prancis saja untuk menentang apa yang mereka sebut rencana pemerintah untuk membatasi hak-hak orang yang tidak divaksinasi.
Di ibu kota Prancis, Paris, pengunjuk rasa – banyak dari mereka membuka masker – menerjang dingin dan hujan pada hari Sabtu, 8 Januari 2022, membawa plakat bertuliskan “Truth”, “Freedom” dan “No to vaccine pass”, Al Jazeera melaporkan.
Beberapa juga membidik Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang telah menyebabkan kegemparan minggu lalu ketika ia mengatakan bahwa akan “mempersulit” hidup mereka yang tidak divaksinasi sampai mereka akhirnya mau mendapatkan suntikan.
Para pengunjuk rasa membalas dengan mengadopsi bahasa Macron, dengan meneriakkan “Kami akan membunuhmu”.
Aksi demonstrasi itu terjadi saat Prancis mencatat lebih dari 300.000 infeksi COVID-19 dalam satu hari pada hari Jumat, 7 Januari 2022 dan majelis rendah negara itu pada hari Kamis menyetujui undang-undang pemerintah yang akan mewajibkan individu untuk menunjukkan bukti bahwa mereka telah sepenuhnya divaksinasi COVID-19 sebelum mereka bisa makan di luar, bepergian dengan menggunakan kereta api antarkota atau menghadiri acara budaya.
Pemerintah Prancis mengatakan bahwa diharapkan persyaratan baru itu akan dilaksanakan mulai 15 Januari 2022, meskipun legislator di Senat sekarang masih menunda prosesnya.
Kementerian dalam negeri Prancis mengatakan sebanyak 105.200 orang berpartisipasi dalam aksi demonstrasi pada hari Sabtu itu di seluruh Prancis, 18.000 di antaranya di ibu kota Paris, di mana polisi melaporkan 10 penangkapan dan tiga petugas terluka ringan.
Di tempat lain ada 24 penangkapan dan tujuh petugas polisi luka ringan, menurut kementerian.
Di antara demonstrasi yang lebih besar, sekitar 6.000 demonstran turun ke jalan di Toulon, sementara di Montpellier polisi menggunakan gas air mata selama bentrokan dengan pengunjuk rasa.
Demonstrasi juga terjadi di Austria, Jerman, dan Italia
Lebih dari 40.000 orang juga melakukan aksi demonstrasi di ibu kota Austria, Wina, di mana vaksinasi COVID-19 di negara itu akan menjadi wajib mulai bulan depan.
Polisi mengatakan demonstrasi itu sebagian besar berlangsung damai.
Di Jerman, pengunjuk rasa berdemonstrasi di beberapa kota pada hari Sabtu, dengan aksi terbesar terjadi di Hamburg, di mana sekitar 16.000 orang hadir, menurut polisi.
Protes diadakan di bawah spanduk “Cukup! Bebaskan anak-anak kita”.
Jerman, yang sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan mandat vaksin umum, mulai menawarkan suntikan COVID-19 kepada anak-anak antara usia lima hingga 11 tahun pada bulan lalu.
Di Berlin, satu aksi demonstrasi virus corona dilakukan dengan cara konvoi mobil dan sepeda. Polisi menghitung lebih dari 100 kendaraan, 70 sepeda dan sekitar 200 orang secara keseluruhan.
Demonstrasi juga terjadi di Italia, dengan ratusan orang di kota Turin memprotes aturan yang mewajibkan vaksin siapa saja yang berusia di atas 50 tahun.
Undang-undang yang lebih keras juga mulai berlaku untuk orang lain – mulai Senin, mereka yang tidak divaksinasi tidak dapat lagi menggunakan transportasi umum atau mengunjungi restoran.